Liputan6.com, Banjarnegara – Akhir-akhir ini kisah Hafidin ramai diperbincangkan di dunia maya. Bocah 10 tahun itu harus menghidupi ibunya yang sakit-sakitan dan kakeknya yang renta.
Nasib keluarga Hafidin terbilang sulit. Bapaknya telah meninggal dunia 6 tahun yang lalu. Ibunya, Biyah (40) menderita rematik. Adapun kakeknya, Sumedi (82) telah berusia lanjut. Keduanya tak bisa bekerja memenuhi kebutuhan hidup.
Keluarga kecil itu menumpang di rumah sanak famili yang kosong lantaran rumahnya ambruk karena lapuk. Kehidupan sehari-hari keluarga ini ditopang oleh bantuan pemerintah, mulai raskin dan program jaminan sosial lainnya.
Bantuan itu belum cukup. Namun, mereka hanya bisa berharap bantuan sanak famili dan tetangganya di Desa Kebutuhjurang, Kecamatan Pagedongan, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Beban berat beralih pada pundak Hafidin. Bocah sekecil itu mesti membantu ibu dan kakeknya beraktivitas sehari-hari, mulai memasak, mencuci, hingga mengantar mandi. Untuk membantu mencukupi kebutuhan, Hafidin menerima perintah pergi ke warung oleh tetangganya. Dari situ, ia mendapat upah.
Advertisement
Baca Juga
"Kadang diberi Rp 1.000, kadang Rp 2.000," tutur Hafidin, Sabtu, 17 September 2017.
Kisah Hafidin itu terdengar oleh pembesar republik ini. Mulai Presiden Joko Widodo (Jokowi) sampai Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memberikan bantuan. Bahkan, pekan lalu, Ganjar menyambangi rumah Hafidin.
Melalui Program Tresno yang dicanangkan Polres Banjarnegara, Kapolres AKBP Nona Pricilia Ohei lantas menyambangi rumah tumpangan keluarga Hafidin yang sederhana di Desa Kebutuhjurang. Di rumah itu, Nona bertemu dengan Hafidin, ibu dan kekeknya.
Nona menceritakan, Hafidin kini bersekolah di SD Negeri Kebutuhjurang kelas 5. Lama mereka bercengkerama, belakangan diketahui jika Hafidin bercita-cita menjadi polisi. Â
"Kakeknya sudah tua dan ibunya yang sedang sakit. Namun, semangatnya tinggi untuk tetap sekolah demi menggapai cita-cita menjadi polisi," ucap Nona.
Dalam kesempatan itu, Nona memberikan bantuan perlengkapan sekolah berupa tas sekolah, sepatu, buku, alat tulis, keperluan sekolah lainnya dan memotivasi Hafidin.
"Tetap semangat belajar ya Nak. Walaupun keadaan seperti ini, Hafidin harus tetap semangat untuk sekolah dan jangan mau ikut-ikutan kalau diajari nakal, gapai cita-citamu dengan belajar yang rajin. Kalau sudah jadi orang sukses Hafidin tetap bisa membantu orangtua dan menjadi kebanggaan keluarga," Kapolres berpesan.
Saksikan video pilihan berikut ini: