Sukses

Hujan Mulai Guyur Bengkulu, Banjir di Mana-Mana

Banjir kebanyakan menggenangi kawasan perumahan baru di Kota Bengkulu. Wali Kota mengirimkan peringatan.

Liputan6.com, Bengkulu - Hujan lebat yang mengguyur Bengkulu selama lebih dari 12 jam sejak Rabu, 20 September 2017, mengakibatkan sejumlah wilayah dikepung banjir. Tiga ruas jalan menuju Kota Bengkulu digenangi luapan air dari aliran Sungai Jenggalu dan Sungai Air Bengkulu.

Hujan lebat yang mengguyur Kota Bengkulu juga menggenangi kawasan RT 5 Kelurahan Bumi Ayu, wilayah pemukiman padat penduduk di Jalan Gunung Bungkuk Kelurahan Tanah Patah, Kelurahan Kandang Mas dan Kelurahan Penurunan, Kecamatan Ratu Samban. Ketinggian air yang mencapai 70 cm itu bahkan memutus jembatan menuju Perumahan Grand Residence di Jalan Bumi Ayu 6 Kecamatan Kampung Melayu.

Wakil Wali Kota Bengkulu Patriana Sosialinda yang mengecek ke lapangan mengatakan, mayoritas banjir terjadi di wilayah perumahan yang baru dibangun. Ia mengingatkan para developer harus memperhatikan sistem drainase di perumahan baru itu.

"Kita akan tertibkan baik yang sudah membangun perumahan maupun yang baru mengajukan perizinan, analisis lingkungannya akan kita perketat," kata Patriana, Kamis (21/9/2017).

Kawasan perumahan di Kelurahan Bumi Ayu Kota Bengkulu terkepung banjir 
dengan ketinggain mencapai 70 centimeter (Liputan6.com/Yuliardi Hardjo)

Banjir juga terjadi di wilayah lain Provinsi Bengkulu. Wilayah terparah yang terkena terjangan air bah berlokasi di jalan lintas barat Sumatera di Desa Ngalam dan Padang Pelasan, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Seluma. Ratusan kendaraan terjebak banjir sejak Kamis subuh.

Noca Alinin, warga Seluma mengatakan, wilayah tersebut memang menjadi langganan banjir sejak lima tahun terakhir. Selain dua Desa tadi, genangan juga terjadi di Desa Duku, Simpang Tiga Ngalam hingga Desa Tanjung Agung dan kawasan perkebunan kelapa sawit Desa Tumbuam.

"Kami terjebak macet hingga dua kilometer," ujar Noca saat dihubungi di Seluma.

Genangan air juga terjadi di jalan lintas Sumatra menuju Sumatra Barat, tepatnya di Kelurahan Rawa Makmur Kecamatan Muara Bangkahulu. Namun, air sempat naik ke badan jalan setinggi 30 sentimeter itu hanya selama 3 jam. Saat ini, kondisi arus lalu lintas sudah kembali normal.

Kondisi serupa juga terjadi di jalan poros Kota Bengkulu menuju Sumatera Selatan. Sempat terjadi kemacetan panjang di kawasan Kelurahan Tanjung Jaya hingga Nakau, Kabupaten Bengkulu Tengah. Meski air sudah surut, kendaraan yang melintas masih tersendat.

Ketua Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu Jonaidi mengatakan, jika kondisi ini dibiarkan, Kejadian ini akan terus berulang dan merugikan msyarakat khususnya pengguna jalan. "Harus ada solusi jangka panjang," kata Jonaidi.

Â