Sukses

Berkah 1 Muharam Mak Imik dan Ki Entis di Tengah Malam

Mak Imik dan Ki Entis adalah pasangan suami istri yang tinggal di atas tanah kebun orang lain dengan serba terbatas.

Liputan6.com, Bandung - Mak Imik (52), warga Kelurahan Cigadung, Kecamatan Cibeunying, Kota Bandung mendapatkan berkah Muharam di malam pergantian Tahun Baru Islam 1439 Hijriyah pada Rabu malam, 20 September 2017.

Perempuan yang tinggal bersama suaminya itu mengaku tidak mampu membaca Alquran dan tidak hafal bacaan salat sehari-hari. Meski begitu, ia berikrar akan tekun mempelajari agama dan menjalankan ibadah.

"Mulai malam ini, Mak berjanji akan belajar agama dan tekun beribadah," ujar Mak Imik di hadapan ribuan warga yang hadir dalam kegiatan Peringatan 1 Muharam 1439 Hijriyah di wilayah sekitar tempat tinggalnya.

Janji itu terucap dari mulut Mak Imik menyusul bantuan kemanusiaan yang diterima olehnya, berupa perbaikan rumah gubuk yang selama ini dia tinggali. Menurut keterangan istri tukang parkir yang bekerja di Dinas Perhubungan, Kota Bandung, Jawa Barat itu, gubuk tersebut berdiri di atas tanah kebun milik orang lain.

Selain perbaikan rumah, istri dari Entis (75) itu juga menerima bantuan modal usaha sekaligus pemasangan instalasi listrik ke rumahnya. Tak ayal, berbagai bantuan membuat Entis turut naik ke atas panggung dan memeluk istri dan pemberi bantuan tersebut yaitu Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.

"Hatur nuhun pisan (Terima kasih sekali)," ujar Entis di hadapan Dedi sambil terbata-bata dan berurai air mata.

Di hadapan Dedi dan seluruh warga yang hadir, Entis sempat menceritakan beban kehidupan yang harus ia tanggung sehari-hari. Dalam keadaan fisik yang kurang sempurna, Entis harus menghidupi keluarganya ditambah menanggung beban biaya sekolah anak bungsunya yang masih duduk di Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Trenyuh mendengar kisah hidup Mak Imik dan Entis, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi turut meneteskan air mata. Suasana haru pun tak pelak menyelimuti kegiatan yang bertajuk “Kecamatan Cibeunying Bersholawat” dan diisi tausiah dari Habib Umar Assegaf tersebut.

"Ini bukan pamer, ini berkah pergantian Tahun Baru Hijriyah 1439. Kepedulian kepada sesama, kepedulian untuk berwelas asih. Saya lah sebenarnya yang harus berterima kasih karena para beliau berdua ini (Mak Imik dan Entis) telah memberikan ladang amal bagi saya," kata Dedi.

D kegiatan khas Nahdhatul ‘Ulama ini, Habib Umar Assegaf tampak memberikan serban hijau kebesarannya kepada Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. Menerima serban ini, Dedi langsung mengenakannya sampai akhir acara.

Acara itu turut dimeriahkan oleh lantunan ayat suci Alquran dari qori kembar, Ana dan Ano kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan lagu ciptaan Kiai Wahab Chasbullah, Yaa Lal Wathan yang menjadi khas Nahdhatul Ulama.