Liputan6.com, Bali - Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani menjelaskan, tepat pada pukul 20.30 Wita, Jumat malam, 22 September 2017 status Gunung Agung naik menjadi Awas.
"Malam ini pukul 20.30 Wita naik status jadi Awas," kata Kasbani di Pos Pemantauan Gunungapi Agung, Kabupaten Karangasem, Bali, Jumat (22/9/2017).
Namun, Kasbani mengaku gunung yang berada di ketinggian 3.142 Mdpl tersebut belum bisa dideteksi kapan akan meletus. "Kita belum tahu meletusnya kapan. Aktivitas awan panas masih belum," ucap dia.
Advertisement
Sementara itu, ia mengimbau kawasan zona merah untuk segera dikosongkan. "Zona merah diperluas radiusnya dari 6 kilometer menjadi 9 kilometer. Sementara untuk sektoralnya diperluas dari 7,5 kilometer menjadi 12 kilometer. Magma tetap di posisinya, tapi terpantau naik ke atas. Kami mengimbau masyarakat untuk segera dievakuasi," ujar dia.
Sebelumnya, aktivitas gempa Gunung Agung yang terletak di Kabupaten Karangasem, Bali, dalam 12 jam terakhir mengalami peningkatan sangat tinggi. Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani menjelaskan aktivitas Gunung Agung terus mengalami peningkatan dalam 12 jam terakhir.
"Aktivitas tetap naik. Jumlah gempanya juga meningkat dibanding kemarin. Kemarin sudah sangat tinggi. Hari ini per 12 jam terakhir sudah sekitar 380-an gempa," kata Kasbani di Pos Pemantauan Gunungapi Agung, Kabupaten Karangasem, Bali, Jumat (22/9/2017).
Baca Juga
Menurut Kasbani, jumlah tersebut cukup tinggi dibandingkan dengan aktivitas gempa yang terjadi pada hari sebelumnya. "Terus naik. Pada hari sebelumnya tercatat sekitar 600-an dan dua hari sebelumnya sekitar 500-an kali," ucap dia.
Kasbani menambahkan, dari hasil pengamatan mulai ada indikasi magma Gunung Agung naik ke permukaan. "Indikasi magma naik ke permukaan dari gempa tersebut sudah terdeteksi. Kita harus waspada dan monitor terus-menerus secara intensif," ujarnya.
Kasbani mengimbau kepada masyarakat yang berada di zona merah atau enam kilometer dari puncak Gunung Agung harus segera dievakuasi. Tak hanya itu, secara sektoral ke arah tenggara, selatan, barat daya, dan utara timur laut juga harus dikosongkan.
"Karena ini sangat berbahaya, karena sewaktu-waktu aktivitasnya ini bisa meningkat dan bisa naik ke level berikutnya. Kantong-kantong magma yang ada di Gunung Agung sekitar 5 kilometer dan pergerakannya ke atas," ucap Kasbani.
Saksikan video pilihan berikut ini!