Sukses

Festival Kesenian Ramaikan Bandung Sebulan Penuh

Festival kesenian bakal meramaikan Bandung mulai 25 September 2017 hingga sebulan ke depan.

Liputan6.com, Bandung - Festival kesenian bakal meramaikan Bandung mulai 25 September 2017. Selama satu bulan penuh kegiatan seni yang dinamakan Seni Bandung #1 ini akan tersebar di 44 lokasi pagelaran di seputar Kota Kembang.

Tidak tanggung-tanggung, panitia menyiapkan total jumlah kegiatan sebanyak 688 dengan melibatkan sekitar 2500 pelaku kesenian dari 156 kelompok kesenian, meliputi disiplin seni rupa, musik, tari, teater dan sastra. Rencananya, pembukaan Seni Bandung akan dilaksanakan pada Minggu, 24 September 2017 mulai pukul 16.00 WIB, di kawasan Jalan Dalem Kaum, Kota Bandung, Jawa Barat.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dibudpar) Kota Bandung, Dewi Kania Sari, mengatakan Seni Bandung #1 merupakan kegiatan yang dilakoni para seniman. Sedangkan pemerintah kota memfasilitasi terselenggaranya kegiatan ini.

"Saya melihat kegiatan Seni Bandung ini 80 persen dari seniman. Kami dari pemkot hanya sebagai fasilitator dan turut mengapresiasi kerja mereka selama setahun dalam mempersiapkan kegiatan," tutur wanita yang karib disapa Kenny dalam jumpa pers di Sekretariat Seni Bandung, Jalan Cianjur, Jumat malam, 22 September 2017.

Seni Bandung #1, mengambil tema "Air, Tanah, Udara". Maksudnya, menyampaikan unsur-unsur alam yang menjadi faktor pembentuk kehidupan kota dengan cara yang puitik.

Adapun ragam kesenian yang ditampilkan mulai dari seni tradisi hingga kontemporer. Selain itu, ruang pagelaran beragam mulai dari ruang konvensional (inisiatif warga dan fasilitas umum), hingga area hunian dan jalanan.

"Kegiatan ini berlangsung sebulan, saya melihat sebagai ekosistem kota Bandung yang didalamnya terdiri dari orang-orang kreatif. Berdasarkan pengalaman saya di Disparbud, ini acara guyub sekali," ucapnya.

Kenny menambahkan, di setiap kegiatan Disbudpar selalu melibatkan masyarakat. Melalui kata kunci kolaborasi, kegiatan ini rasanya tak mungkin dapat terealisasi.

Dia menjelaskan, target Disbudpar dalam kegiatan ini ialah mempromosikan pariwisata di Kota Bandung. Sebanyak 1 juta masyarakat diharapkan dapat menyaksikan pagelaran Seni Bandung.

"Apa yang kita jual pada calon wisatawan adalah produk-produk yang ada di Bandung ini. Wisatawan yang berkunjung rata-rata dua hari satu malam. Ini masih minim dan mungkin karena kurangnya atraksi," ujarnya.

"Jadi, hal-hal yang dilakukan seniman di sini sangat membantu pemkot dalam rangka memperpanjang durasi tinggal para wisatawan," jelasnya.

Kenny tak menampik bila acara ini berjalan sukses akan menjadi ajang tahunan di Kota Bandung. "Disbudpar sangat beruntung karena Kota Bandung gudangnya para seniman. Semoga di acara berikitnya dari segi kuantitas dan kualitas tambah baik lagi," katanya.

Di tempat yang sama, Direktur Eksekutif acara Seni Bandung, Iman Soleh menambahkan, kegiatan ini merupakan ekspresi para seniman yang bersama-sama menggelar kegiatan dan dinilai langsung oleh masyarakat.

Dia menceritakan, dalam membuat acara selama 30 hari tantangannya begitu besar. Misalnya saja, mendatangi komunitas seni lebih dari lima bulan. Bahkan, kalau boleh dibilang dari ratusan grup yang ada tidak semuanya bisa tertampung.

"Kota Bandung ini sudah rindu pada festival yang berdurasi sangat panjang," ujarnya.

Iman lalu menjelaskan, mengapa hingga keluar jumlah 2.475 individu pelaku seni itu karena pihaknya mengumpulkan KTP dan NPWP. "Karena uangnya dari rakyat. Ini adalah amanah. Maka ditunjuklah komite untuk mengurusi tertib administrasinya," tuturnya.

Meski begitu, dia berharap kepada para pengunjung Seni Bandung agar dapat menikmati pagelaran seni. "Kita akan menikmati berbagai menu pada acara Seni Bandung yang pertama ini," katanya.

Sedangkan Heru Hikayat selaku Direktur Artistik menerangkan, panitia memilih kurator dari berbagai disiplin seni. Terdiri dari kurator seni rupa, musik, tari, sastra hingga teater.

"Kami menampung banyak hal dari berbagai seniman. Sebenarnya maunya semua ditampung. Namun, akhirnya diperhitungkan seniman yang punya rekam jejak panjang," ucapnya.

Selain pertimbangan karya, Heru turut mempertimbangkan ruang presentasi seni yang masih minim. Akibatnya, dilakukan pola penyebaran acara.

"Ada ruang seniman yang sehari-harinya membutuhkan panggung itu akan dipakai. Ruang publik, komunitas juga ada," jelasnya.

Untuk mengetahui info detail kegiatan dan jadwal bisa langsung mengunjungi laman senibandung.id.

Lebih Hati-hati

Produser Satria Yanuar Akbar mengatakan Seni Bandung #1 yang menelan anggaran sebesar Rp 5 miliar didapat dari APBD. Karena itu, pihaknya tak akan main-main dengan penggunaan dana publik.

Satria mengaku, untuk penggunaa anggaran ini ada persyaratannya. Salah satunya, semua seniman yang terlibat harus memiliki NPWP. Dan beruntungnya semua seniman sudah punya NPWP.

"Pemerintah bekerja dengan penuh kehati-hatian dan kita harus ikut sistem. Satu kebanggaan buat kami, ada beberapa usulan tahun depan. Sebagai ilustrasi, dalam anggaran yang sekarang tertuang seluruh aspek kesenian ini polanya datang dan dibayar. Tidak berpikir ada proses di situ seperti latihan, ada proses yang melatarbelakangi, biaya proses ini yang belum tertera," paparnya.

Tetapi dengan adanya hal ini semua pihak jadi terbuka. Sehingga di tahun depan penajaman pada penganggaran akan berbeda.

"Sesuai komitmen Pak Wali Kota, masing-masing fungsi berjalan pada relnya. Seniman tetap berjalan pada relnya dan kebutuhan anggaran sesuai aturan yang berlaku," ucapnya.

Dana Rp 5 miliar sendiri masih belum dipotong pajak. Dalam bertahap, kata Satria, di komite keproduseran melakukan edukasi laporan pertanggungjawaban (LPJ).

"Setiap latihan ada absen, difoto. Hal-hal yang sifatnya administratif kita lakukan," jelasnya.

Simak video pilihan berikut ini: