Sukses

Siswa Hobi Tawuran, Sekolah Terancam Tak Bisa Terima Anak Baru

Meski tawuran dilakukan di luar jam sekolah, sekolah dinilai tetap harus bertanggung jawab.

Liputan6.com, Cianjur - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Cianjur, Jawa Barat, akan berkoordinasi dengan Disdik Provinsi Jabar untuk menerapkan sanksi tidak menerima siswa tahun ajaran baru bagi sekolah yang berulang kali terlibat tawuran.

Kepala Disdikbud Cianjur Cecep Sobandi mengatakan, sanksi tersebut akan diterapkan pada sekolah, khususnya di tingkat SMA/SMK yang siswanya berulang kali terlibat tawuran. Adapun, sanksi ringannya akan diberikan berupa peringatan dan pengawasan.

"Selama ini, hanya beberapa sekolah yang kerap terlibat tawuran di Cianjur, sehingga menjadi watak, sehingga harus diberikan sanksi tegas," katanya, Senin (25/9/2017), dilansir Antara.

Sanksi tersebut harus seizin dari Disdik Provinsi Jabar karena sejak awal tahun pengelolaan SMA/SMK sudah dialihkan ke tingkat provinsi, sehingga pihaknya akan berkoordinasi dan merencanakan agar sekolah yang siswanya sering tawuran, tahun berikutnya tidak menerima siswa.

"Disdikbud akan memanggil dan bertemu dengan orangtua murid dari setiap sekolah karena aksi tawuran sering terjadi di luar jam sekolah. Pengawasan orangtua sangat perlu, tidak hanya sekolah, pihak kepolisian, dan dinas," katanya.

Pemkab juga akan menerapkan pola jam pulang yang berbeda untuk setiap sekolah sehingga sekolah yang sering terlibat tawuran tidak bertemu saat pulang sekolah.

"Rencananya setiap Jumat ada salat Jumat di lingkungan sekolah, tapi kami akan koordinasi dulu dengan MUI terkait hal tersebut. Untuk waktu pulang, diupayakan berbeda setiap sekolah yang sering terlibat tawuran, dengan harapan tidak ada tawuran pelajar lagi," katanya.

Saksikan video pilihan berikut ini: