Liputan6.com, Karangasem - Sebanyak 59.820 jiwa warga sekitar wilayah terdampak potensi letusan Gunung Agung, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali, mengungsi ke sejumlah titik pengungsian yang tersebar di daerah itu."Hingga saat ini hampir 60 ribu jiwa yang mengungsi," ucap Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial (Kemsos), Harry Hikmat, yang dihubungi dari Jakarta, Senin (25/9/2017), dilansir Antara.
Ia menjelaskan, warga yang mengungsi tersebar di berbagai daerah. Antara lain di Kabupaten Klungkung, jumlah pengungsi sebanyak 14.808 jiwa yang tersebar di 114 titik pengungsian dengan titik pengungsian terbesar di GOR Sueca Pura Gel Gel sebanyak 3.789 jiwa. Di Kabupaten Karangasem jumlah pengungsi sebanyak 30.012 jiwa yang tersebar di enam kecamatan. Di Kabupaten Bangli, warga yang mengungsi mencapai 7.047 jiwa yang tersebar di 23 titik pengungsian.
Advertisement
Baca Juga
Selain itu, sebanyak 6.486 jiwa warga Kabupaten Buleleng mengungsi ke 11 titik pengungsian yang tersebar di daerah itu. Di Kota Denpasar, tercatat pengungsi sebanyak 1.467 jiwa di 15 titik. "Dari Kabupaten Tabanan dan Badung sedang dalam pendataan," katanya.
Dia juga menyebutkan ada upaya-upaya yang dilakukan Kemsos dalam penanganan siaga darurat erupsi Gunung Agung, antara lain melakukan koordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Pemprov Bali serta Dinas Sosial (Dinsos) setempat. Selain itu, Kemsos mengerahkan personel, baik Taruna Siaga Bencana dan pilar sosial lainnya, serta mengerahkan peralatan evakuasi, mobilitas, dan sarana pendukung lainnya.
Di sisi lain, Dinsos Karangasem bertindak sigap dengan mengeluarkan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebanyak 62 ton untuk kebutuhan pengungsi di Karangasem. Dinsos Provinsi Bali menyiagakan dan mendistribusikan beras reguler sebanyak 50 ton untuk distribusi Kabupaten Bangli, Buleleng, dan Klungkung, masing-masing 10 ton. Kemsos juga mendirikan dapur umum lapangan untuk pengungsi Gunung Agung di 10 titik, yaitu di Posko Candi Kuning Bedugul Tabanan, Posko Dinas Sosial Bangli, Posko Dinsos Kota Denpasar, Posko Klungkung 2, Posko Klungkung 3, Posko GOR Sueca Pura Gelgel, Posko Bandem Karangasem, Posko Ulakan, Posko Utama Karangasem dan Posko Tembok Buleleng.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Pengungsi Terus Mengalir
Sehari sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menginformasikan, jumlah pengungsi dari zona merah Gunung Agung terus bertambah seiring dengan laporan yang masuk ke Pusdalops BPBD Provinsi Bali di berbagai titik pengungsian. Data sementara, jumlah pengungsi sekitar Gunung Agung, pada Minggu siang tadi sekitar pukul 12.00 Wita, tercatat 34.931 jiwa.
"Pengungsi tersebar di 238 titik pengungsian yang tersebar di tujuh kabupaten di Bali," ucap Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam keterangan tertulis, Minggu, 24 September 2017.
Sutopo memperkirakan, jumlah pengungsi ini akan terus bertambah karena belum semua pengungsi terdaftar. Bahkan, ada sebagian masyarakat yang mengungsi keluar Pulau Bali. Pendataan terus dilakukan oleh Pusdalops BPBD Provinsi Bali selaku institusi yang berwenang mengeluarkan data pengungsi secara resmi. Adapun sebaran dari 34.931 jiwa pengungsi yang tersebar di 238 titik pengungsian adalah di Kabupaten Badung 3 titik (328 jiwa), Kabupaten Bangli 23 titik (2.883 jiwa), Kabupaten Buleleng 13 titik (4.649 jiwa), Kabupaten Denpasar 5 titik (297 jiwa), Kabupaten Giayar 12 titik (161 jiwa), Kabupaten Karangasem 81 titik (15.129 jiwa), dan Kabupaten Klungkung 101 titik (11.484 jiwa).
Banyaknya titik pengungsian akibat status Awas Gunung Agung yang menyebar menyebabkan kendala dalam distribusi bantuan logistik. Apalagi, banyak titik pengungsian yang hanya berisi kurang dari 10 jiwa pengungsi. "Gubernur Bali telah memerintahkan agar pengungsi yang sedikit jumlahnya dapat dijadikan satu di satu tempat dengan jumlah sekitar 200 jiwa per titik pengungsian nantinya," Sutopo menambahkan.
Advertisement