Liputan6.com, Pekalongan - Fredy Chandra, alumnus SMAN 1 Pekalongan tahun 1993, mengajak berwisata sebanyak 65 guru dan karyawan ke Singapura dan Malaysia. Awalnya Fredy bahkan menawarkan akan mengajak berwisata keliling Eropa secara gratis.
Namun, dengan berbagai pertimbangan karena lokasi terlalu jauh dan kondisi beberapa guru, maka dua negeri jiran itu yang jadi pilihan.
"Memang awalnya Fredy ngajak jalan-jalan wisata keliling Eropa. Tapi, setelah berbicara lebih jauh dengan berbagai pertimbangan, karena kondisi fisik dan usia guru dan karyawan Fredy, akhirnya dipilihlah Malaysia dan Singapura sebagai tujuan wisata," ucap Kepala Sekolah SMAN 1 Pekalongan, Sulikin, Rabu (27/9/2017).
Advertisement
Baca Juga
Para guru dan karyawan yang diajak berwisata ke luar negeri baru tiba di Pekalongan, Senin kemarin. Selama lima hari empat malam mereka diajak berkeliling di beberapa tempat wisata yang berada di Singapura dan Malaysia.
"Yang ikut ini kebanyakan guru dan karyawan yang sudah pensiun. Jadi tidak mengganggu jam pelajaran di sekolah," kata Sulikin.
Freddy menanggung seluruh biaya akomodasi dan perjalanan kelas satu selama di Malaysia dan Singapura.
"Tempat menginap di hotel, pesawat, dan tempat makan selama di sana semuanya kelas satu. Ya mewah banget-lah, Mas, bagi kami para guru. Apalagi, paspor juga dibuatkan juga gratis. Kami juga diberikan uang saku dalam mata uang dolar dan ringgit," ujarnya.
"Ini benar-benar seperti mimpi saja bisa bareng-bareng wisata sama guru-guru di sini ke luar negeri."
Saksikan video pilihan berikut ini:
Siapkan Kursi Roda dan Perawat
Tak hanya itu, karena ada beberapa guru yang sudah berusia lanjut dan tak mampu berjalan normal, Fredy menyiapkan empat kursi roda khusus untuk mengantar guru itu selama berwisata di sana.
"Benar-benar menyenangkan, guru yang kesulitan berjalan juga ada kursi rodanya. Saat di pesawat pun ada seorang perawat yang mendampinginya," ujarnya.
Sulikin juga mengapresiasi Fredy yang memberikan pelayanan kelas satu kepada para guru dan karyawan selama berwisata di Malaysia dan Singapura.
"Dia (Fredy) juga ikutsertakan tim medis khusus untuk mendampingi kami selama berwisata," katanya.
Ia menerangkan, sebelum berangkat para guru dan karyawan telah menjalani tes kesehatan terlebih dahulu. Hal itu dilakukan untuk memastikan agar tak terjadi hal-hal yang tak diinginkan selama perjalanan berwisata.
"Kami sebelum berangkat memang menjalani pemeriksaan medis dulu. Keluhan penyakit ataupun riwayat penyakit agar didata untuk disampaikan kepada tim medis," jelasnya.
Para guru dan karyawan sebelum berangkat dan selama perjalanan wisata juga diberikan vitamin setiap hari untuk menjaga kestabilan tubuh mereka.
"Jadi perjalanan wisata ke Malaysia dan Singapura, kemarin itu benar-benar sempurna. Semua fasilitas seperti raja kami dapatkan," kata dia.
Adapun jumlah guru yang ikut dari SMAN 1 Pekalongan sebanyak 30 orang, 12 guru, dan satu staf tata usaha. Kemudian sisanya adalah pensiunan guru yang rata-rata sudah berumur 80 tahun ke atas.
Selama di Malaysia, mereka berjalan-jalan ke Istana Negara, Menara Petronas, Genting, dan Johor. Kemudian menyeberang ke Singapura, mengunjungi beberapa destinasi di sana.
Advertisement