Sukses

Pasutri Pemilik Tempat Karaoke Dibacok Orang Pagi-Pagi

Sang istri yang juga menjadi korban pembacokan sempat berlari dan mengetuk rumah keluarganya sebelum pingsan di depan pintu.

Liputan6.com, Tapanuli Selatan - Nasib tragis dialami pasangan suami istri (pasutri) Parlindungan Siregar dan Helmy Dayanti Harahap, warga Desa Sipirok Godang, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapsel, Sumatera Utara. Keduanya ditemukan bersimbah darah di tempat hiburan Aek Sulum Cafe Karoke, jalan lintas Sipirok-Tarutung.

Informasi yang diperoleh Liputan6.com, peristiwa tragis tersebut pertama kali diketahui pihak keluarga pasutri. Dengan kondisi penuh luka, korban Helmy sempat berlari ke rumah keluarga yang berjarak 100 meter dari lokasi kejadian sekitar pukul 04.00 WIB.

"Kami terkejut, tadi pagi-pagi kali Helmy bangunkan kami dengan kondisi tubuh penuh luka akibat bacokan. Helmy mengabarkan kalau mereka baru saja dibacok orang tak dikenal. Setelah itu, Helmy langsung pingsan," kata Alimukti Siregar, pihak keluarga, Rabu, 27 September 2017.

Melihat kondisi wanita berusia 25 itu, pihak keluarga langsung melarikannya ke RSUD Sipirok untuk mendapatkan perawatan intensif. Sementara, sebagian pihak keluarga lainnya langsung menuju tempat hiburan Aek Sulum Cafe Karoke, yang merupakan tempat usaha milik Helmy dan suaminya.

Saat tiba di lokasi, mereka melihat Parlindungan telah terbujur kaku bersimbah darah. Pihak keluarga langsung melaporkan kondisi pria berusia 31 tahun itu ke Polsek Sipirok. Petugas yang mendapat informasi langsung turun ke lokasi kejadian guna penyelidikan.

"Mereka setiap hari tinggal di lokasi hiburan itu. Mereka pemiliknya," ujar Alimukti.

Menurut Alimukti, peristiwa yang dialami Parlindungan dan Helmy sangat sadis. Sekujur tubuh pasutri tersebut ditemukan sejumlah luka bacokan senjata tajam.

"Si Parlindungan, lehernya kena bacok, tangannya sama badan juga. Sedangkan Helmy, kondisinya cukup parah. Lehernya juga terkena bacok," kata pria 62 tahun itu.

Alimukti menduga, peristiwa yang dialami Parlindungan dan Helmy bermotif perampokan. Melihat luka-luka yang ada di sekujur tubuh korban, kuat dugaan korban melawan sebelum dihabisi.

"Mungkin pencuri itu ketahuan saat beraksi, makanya mereka dibacok," ucapnya.

Kanit Reskrim Polsek Sipirok Ipda PM Siboro mengatakan, pihaknya belum mengetahui pasti motif pembunuhan tersebut. Dari hasil olah tempat kejadian perkara, pihaknya menyimpulkan pembacok pasutri itu lebih dari satu orang.

"Kondisi korban Helmy sangat parah. Pihak rumah sakit merujuk korban ke RS Pirngadi Medan. Di lokasi kejadian, diamankan dua bilah parang," ungkapnya.

PM Siboro juga mengungkapkan, dari hasil pemeriksaan sementara diduga pelaku kabur ke arah Kota Padangsidempuan. Informasi dihimpun pihaknya, usai membacok, pelaku kemudian diduga menumpang truk menuju Kota Padangsidempuan.

Namun, sebelum menumpangi truk, pembacok itu sempat mengganti pakaiannya dengan pakaian warga yang berada di sekitar lokasi kejadian. Sebab, warga menemukan baju bersimbah darah tidak jauh dari lokasi kejadian.

"Infonya begitu. Anggota lagi ngejar pelaku, doain ya," kata PM Siboro.

PM Siboro juga mengatakan, dari pemeriksaan yang dilakukan pihakya, korban Helmy mengaku tak mengenal pelaku. Akibat kondisi korban yang sangat parah, pihaknya tidak banyak mendapatkan informasi.

"Korban hanya bisa menjawab ya dan tidak. Korban juga nggak kenal pelaku. Kondisi korban parah. Saat kami tanya saja, kami didampingi dokter," ujar PM Siboro.

Sementara, korban meninggal dunia akibat pembacokan itu, Parlindungan langsung dikebumikan di kampung halamannya, di Jalan Merdeka, Desa Sipirok Godang, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapsel.

Saksikan video pilihan berikut ini: