Sukses

Gajah Tersesat di Kecamatan Kelayang, Warga Belingsatan

Si gajah yang tersesat memang tak pernah menyerang warga, melainkan hanya mengajak warga bermain 'petak umpet'.

Liputan6.com, Pekanbaru - Sudah dua bulan lebih, masyarakat di Kecamatan Kelayang, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, diresahkan akan kehadiran gajah dewasa yang terpisah dari kelompoknya. Meski tidak menyerang, warga tetap belingsatan.

Mereka berusaha mengusir gajah yang belum diketahui kelaminnya itu. Pasalnya, si gajah tersesat telah mengacak-acak kebun warga.

Pihak Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) bersama warga sudah berusaha mengusir hewan berbadan bongsor itu. Namun, sosoknya yang hilang muncul tak tentu menyulitkan petugas untuk mengembalikannya ke dalam hutan.

Menurut Humas BBKSDA Riau, Dian Indriarti, gajah itu mulai kelihatan sejak awal Agustus 2017. Kehadirannya ditangani dan membuat sibuk BBKSDA Bidang Wilayah I karena gajah tidak mau pergi dari kecamatan tersebut.

"Laporan kemunculan gajah ini dilaporkan kepala desa setempat pada 2 Agustus 2017," kata Dian di Pekanbaru, Kamis (28/9/2017) pagi.

Kala itu, ujar Dian, gajah tadi dilaporkan telah merusak 13 batang pohon sawit milik warga. Pengusirannya kemudian dilakukan Babinsa dan Bhabinkamtibmas bersama petugas BBKSDA, juga diikuti warga sekitar.

Setelah dihalau dengan mercon, gajah ini kemudian menghilang dan petugas kehilangan jejak. Selanjutnya pada 9 sampai 11 Agustus 2017, gajah yang sama dilaporkan terlihat di lokasi lain. Penghalauan kembali dilakukan dengan bunyian-bunyian, gajah itu kembali menghilang.

Berikutnya pada 30 Agustus sampai 1 September 2017, ketenangan masyarakat kembali terusik karena gajah ini kembali masuk kampung. Kebun warga juga dimasuki, di mana beberapa tanaman seperti pisang kembali dirusak untuk dimakan.

"Petugas kembali turun ke lapangan dan menghalaunya. Warga juga diajari cara mengusir, tanpa menyakiti hewan dilindungi negara ini," sebut Dian.

Beberapa pekan menghilang setelah diusir, gajah ini kembali muncul ‎pada 19 sampai 22 September dan masuk ke perkebunan. Petugas gabungan, mulai dari aparatur desa, kecamatan, BBKSDA, hingga polisi, kembali sibuk.

Selain mengusir dengan bunyi-bunyian, petugas dan masyarakat juga membuat api dari ban bekas di sekitar kebun. Api disarankan dibuat di tempat yang jauh dari semak-semak supaya tidak menimbulkan kebakaran lahan.

"Meski sudah pergi, diprediksi gajah ini bakal kembali lagi karena polanya seperti itu. Petugas saat ini masih mencari solusi bagaimana gajah ini kembali ke habitatnya," kata Dian.

Saksikan video pilihan berikut ini: