Sukses

Cerita Asmara Terlarang Pemicu Pembacokan Pasutri Pemilik Karaoke

Dalam kasus pembacokan pasutri yang berlatar kisah asmara terlarang itu, sang suami meninggal dunia bersimbah darah.

Liputan6.com, Tapanuli Selatan - Pihak Polres Tapanuli Selatan (Tapsel) mengamankan pembacok pasangan suami istri (pasutri), Parlindungan Siregar dan Helmy Dayanti Harahap, warga Desa Sipirok Godang, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapsel. Kedua korban ditemukan bersimbah darah di tempat hiburan milik keduanya, Aek Sulum Cafe Karoke, Jalan lintas Sipirok-Tarutung, Sumatera Utara.

Informasi yang diperoleh Liputan6.com, pelaku pembacokan tersebut adalah Rizki Harianto, warga Samora, Kelurahan Wek II, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara, Kota Padangsidimpuan. Pria 25 tahun itu diamankan pihak Sat Reskrim Polres Tapsel dari perbukitan di Pulobaok, Padangsidimpuan, Kamis, 28 September 2017, sore.

Saat diamankan, Rizki sempat berusaha melarikan diri hingga petugas menembak kedua paha pelaku. Dalam kondisi luka akibat tertembus timah panas petugas, Rizki dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Padangsidempuan.

Berdasarkan pengakuan Rizki, Kapolres Tapsel AKBP M Iqbal mengatakan mengenal pasutri pemilik karaoke itu sebulan lalu di Pasar Sipirok. Sejak pertemuan pertama itu, antara Rizki dan pasutri itu semakin sering berkomunikasi, bahkan Rizki tak jarang mengunjungi Helmy di kediamannya.

"Pelaku ngaku, di daerah rumah korban banyak kenalannya. Hal ini jadi faktor pelaku sering berkunjung ke kediaman korban dan main ke tempat karaoke sebagai tempat usaha korban," kata M Iqbal, Jumat, 29 September 2017.

Dari pertemuan intens itu, Rizki mengaku menjalani asmara terlarang dengan Helmy. Mereka bahkan sempat berhubungan badan sebanyak dua kali sebelum akhirnya tercium oleh Parlindungan, sang suami.

Parlindungan yang emosi kemudian mengontak Rizki dan mengancam akan membunuhnya. Mendengar ancaman itu, Rizki lalu mendatangi kediaman Parlindungan sembari membawa golok.

Setibanya di kediaman pasutri itu, Rizki langsung menyerang pria berusia 30 tahun secara membabi buta dengan golok yang dibawanya. Ia juga membacok Helmy yang juga berada di lokasi yang sama.

Setelah membacok Helmy dan Parlindungan, Rizki melarikan diri dengan menumpangi truk fuso ke arah Kota Padangsidempuan. Petugas Polres Tapsel yang mengetahui Rizki kabur ke arah Padangsidempuan, langsung mengejarnya hingga akhirnya ditangkap di perbukitan di Pulobaok, Padangsidempuan, yang belakangan diketahui milik pamannya, Airlin.

"Penyelidikan sementara, modus operandi akibat korban mengancam akan membunuh pelaku, karena pelaku ada hubungan dengan istri korban. Takut dibunuh, pelaku bawa senjata tajam ke rumah pelaku, dengan modus seolah-olah ada perampokan," ujar Kapolres.

Sebelumnya, peristiwa tragis yang menimpa pasutri pemilik karaoke itu diketahui pihak keluarga pasutri setelah Helmy mendatangi rumah mereka dengan kondisi penuh luka. Helmy berlari ke rumah keluarga yang berjarak 100 meter dari lokasi kejadian sekitar pukul 04.00 WIB.

"Helmy mengabarkan kalau mereka baru saja dibacok orang tak dikenal. Setelah itu, Helmy langsung pingsan," kata Alimukti Siregar, pihak keluarga, Rabu, 27 September 2017.

Melihat kondisi wanita berusia 25 itu, pihak keluarga langsung melarikannya ke RSUD Sipirok untuk mendapatkan perawatan intensif. Sementara, sebagian pihak keluarga lainnya langsung menuju tempat hiburan Aek Sulum Cafe Karoke, yang merupakan tempat usaha milik Helmy dan suaminya.

Saat tiba di lokasi, mereka melihat Parlindungan telah terbujur kaku bersimbah darah. Pihak keluarga langsung melaporkan kondisi pria berusia 31 tahun itu ke Polsek Sipirok. Petugas yang mendapat informasi langsung turun ke lokasi kejadian guna penyelidikan yang ternyata dilatarberlakangi masalah asmara terlarang.

"Mereka setiap hari tinggal di lokasi hiburan itu. Mereka pemiliknya," ujar Alimukti.

Saksikan video pilihan berikut ini: