Liputan6.com, Pekanbaru - ‎Ular Piton sepanjang tujuh meter tangkapan Robert Nababan dan warga di Desa Belimbing, Kecamatan Gangsal, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, ternyata tinggal kulitnya saja. Dagingnya sudah dipotong-potong dan dibagikan ke warga sekitar untuk dikonsumsi.
Kabar dimakannya ular piton yang membuat Robert kritis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Indrasari itu, dibenarkan oleh Kapolsek Batang Gansal Inspektur Satu Sutarja. Informasi itu ia peroleh dari Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Desa Belimbing, Brigadir ‎Zulfirman.
"Kabar yang saya dapat begitu, daging ularnya dimakan setelah dibagika‎n kepada warga," kata Kapolsek Batang Gansal Inspektur Satu Sujarta, Rabu (4/10/2017) petang.
Advertisement
Dia menyebutkan, masyarakat di sana mayoritasnya nonmuslim, sehingga bisa saja memakan daging ular. Oleh karenanya, Sutarja tidak heran kalau daging ular itu dibagi-bagikan untuk dikonsumsi.
Baca Juga
"Maka wajar saja ular itu dimakan, kan mayoritas non muslim," sebut Sutarja.
Sebelumnya, ular itu ditangkap Robert Nababan bersama tiga rekannya. Karena ular piton itu melawan hingga membuat Robert kritis, warga setempat memukuli ular piton 7 meter itu hingga mati.
Desa tersebut memang dikenal banyak ular piton dengan ukuran beragam. Semak-semak dan banyaknya kebun sawit menjadi faktor ular jenis ini berkembang biak dengan cepat.
Sementara ular piton yang ditangkap itu, disebut Sutarja sudah sebulan lebih meneror ternak warga. Ada saja ternak hilang diduga dimakan, sehingga membuat warga resah dan menangkapnya.
Terkait kondisi Robert sendiri, Sutarja menyebut masih terbaring lemas di ICU RSUD Indrasari. Robert telah dioperasi tangannya karena luka serius dan urat nadinya putus.
"Sebelumnya juga dilakukan transfusi darah. Korban kekurangan darah golongan O," kata Robert.
Saksikan video pilihan berikut ini!
Â