Liputan6.com, Muara Teweh - Listrik padam? Ini sudah biasa. Namun, bila listrik padam karena ular tersetrum di jaringan listrik bertegangan 20.000 volt, itu cukup luar biasa. Inilah yang terjadi di Muara Teweh, Kalimantan Tengah.
Peristiwanya terjadi di Gardu Induk di kilometer 14, Jalan Muara Teweh-Puruk Cahu, pagi tadi sekitar pukul 09.00 WIB. "Saat listrik padam, petugas menemukan ular masih menempel di proteksi dan indikasi pada gardu induk yang masih bekerja," ucap Manajer Rayon PT PLN Muara Teweh, Permono Gunawan, di Muara Teweh, Rabu (4/10/2017), dilansir Antara.
Advertisement
Baca Juga
Dugaan awal, ujar dia, kerusakan terjadi pada bagian PMCB atau MCB pada meter pelanggan, sehingga gardu induk terganggu. Ular yang panjangnya sekitar satu meter lebih itu bahkan masih terlilit di travers (besi yang melintang di atas tiang listrik) dan kabel listrik 20.000 volt.
"Padamnya listrik ini hanya di Muara Teweh dan sekitarnya, tidak sampai luar daerah seperti Kabupaten Barito Selatan dan wilayah Kalimantan Selatan lainnya," katanya.
Kendati demikian, menurut Gunawan, saat ini listrik di Muara Teweh sudah menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas dengan memanfaatkan gas di Blok Bangkanai di Desa Karendan Kecamatan Lahei dengan daya 155 Megawatt.
"Kami mohon maaf kepada masyarakat atas terjadinya pemadaman ini," ucap Gunawan.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Â
Â
Ular Piton Serang Warga Riau
Sementara di Indragiri Hilir, Riau, serangan ular piton sepanjang tujuh meter meresahkan warga dan karyawan di sekitar perkebunan PT SSK, Desa Danau Rambai, Kecamatan Batang Gangsal.
Bahkan, usai bertarung dengan ular piton sepanjang tujuh meter, Robert Nababan masih terbaring lemas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Indra Sari, Pematang Rebah, Kabupaten Indragiri Hilir. Dia baru saja menjalani operasi karena urat di tangannya putus akibat gigitan ular tersebut.
"Baru siap operasi di rumah sakit. Kondisinya masih belum membaik," kata Kepala Kepolisian Sektor Batang Gansal Inspekstur Satu Sutarja, kala dihubungi Liputan6.com dari Pekanbaru, Selasa siang, 3 Oktober 2017.
Menurut Sutarja, tangan pria 37 tahun itu menderita luka serius akibat gigitan ular piton. Hal itu terjadi ketika korban berusaha memasukkan ular yang ingin ditangkap bersama tiga rekannya ke dalam karung goni.
Kala itu, ular itu sudah berhasil dipegang badannya, begitu juga kepalanya. Namun, tenaga korban dan tiga rekannya masih kalah oleh ular raksasa itu, sehingga sang ular berhasil melepaskan kepalanya.
"Saat lepas itu, ia digigit tangannya. Serius lukanya, sampai urat nadinya putus," kata Sutarja.
Adapun ular piton sepanjang tujuh meter itu sudah mati setelah ditangkap korban, tiga temannya, dan warga lainnya. Ular itu disebut sudah sebulan belakangan terlihat di kebun sawit dan memangsa ternak warga.
"Kalau menyerang manusia baru kali ini, karena mau ditangkap oleh warga," kata Bhabinkamtibmas Desa Belimbing, Zulfirman.
Sebagai Bhabinkamtibmas, Zulfirman mengimbau warga agar berhati-hati berhadapan dengan ular piton, apalagi dengan ukuran tersebut. Dia tidak ingin ada korban lainnya karena menangkap ular.
Advertisement