Sukses

Ibu dan Anak Tewas Bersama dalam Kebakaran Pabrik Keripik

Proses identifikasi korban tewas dalam kebakaran pabrik keripik di Malang tak mudah karena rata-rata jenazah sudah hangus.

Liputan6.com, Malang - Tangis pilu pecah usai keluarga korban kebakaran di pabrik keripik Kota Malang, Jawa Timur, bisa mengenali identitas lima jenazah yang terbakar dalam insiden itu. Kelima jenazah tersebut berada di kamar mayat RS Syaiful Anwar Malang untuk divisum sebelum diantar ke rumah duka.

Kondisi tubuh seluruh korban kebakaran di pabrik keripik itu mengenaskan lantaran hampir semua hangus terbakar. Keluarga hanya bisa mengenali ciri–ciri korban dari sisa pakaian, cincin di jari, sampai tinggi badan.

Dari kelima korban jiwa itu, ada pasangan ibu dan anak bernama Sarmini, warga Desa Kucur, dan Ani Fatul Sarah, warga Desa Petungsewu, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Tiga korban lainnya adalah Sri Ismawati, warga Desa Petungsewu, Kecamatan Dau, serta Suwarno dan Ningsih, warga Jalan Raya Candi, Karangbesuki, Sukun, Kota Malang.

Tasni, kerabat korban Sarmini dan Ani, mengatakan dia bisa mengenali Sarmini karena tubuhnya diketahui paling besar di antara korban yang tewas lainnya.

"Kalau Ani dari sisa pakaian dalamnya. Ibu dan anak itu bekerja di pabrik keripik sudah lebih dari setahun," kata Tasni di kamar mayat RS Syaiful Anwar Malang, Rabu malam, 4 Oktober 2017.

Sanafi, ayah mertua dari Sri Ismawati, mengaku mengenali jasad menantunya berdasarkan cincin yang melekat di jari. "Anak saya hafal dengan cincin di jari istrinya," ucap Sanafi.

Seluruh jenazah korban kebakaran itu kini masih di kamar mayat RS Syaiful Anwar Malang. Pihak keluarga ingin secepatnya membawa jenazah pulang ke rumah agar bisa segera dimakamkan. Namun, keinginan mereka masih harus menunggu izin kepolisian sembari menunggu proses visum selesai.

"Ada di desa, kalau orang meninggal lebih baik secepatnya dimakamkan. Kami menunggu izin dari polisi," ucap Sanafi.

Kapolres Malang Kota, AKBP Hoiruddin, mengatakan pihaknya masih menunggu tim Laboratorium Forensik Mabes Polri Cabang Surabaya untuk olah tempat kejadian perkara. "Sampai hari ini kami belum bisa pastikan apa penyebab utama dari kebakaran itu, butuh penyelidikan lebih lanjut," kata Hoiruddin.

Tim Laboratorium Forensik Mabes Polri Cabang Surabaya dijadwalkan hari ini, Kamis (5/10/2017), menggelar olah tempat kejadian perkara. Sejauh ini, sudah ada beberapa barang yang diambil dari dalam gudang pembuatan keripik itu, yakni beberapa kaleng bahan baku serta label produk.

"Kami juga belum bisa memastikan apakah pabrik ini hanya membuat keripik atau ada industri lainnya. Sekarang masih fokus ke penanganan korban jiwa," tutur Hoiruddin.

Pabrik keripik di Jalan Raya Candi V Kota Malang, Jawa Timur, terbakar kemarin siang. Lima orang terjebak di dalam gudang pembuatan dan tewas terbakar. Sementara, dua orang bisa menyelamatkan diri, yakni Taufik Hidayat, warga Jalan Raya Candi, dan Yudi, warga Desa Karangtengah, Dau, Kabupaten Malang.