Liputan6.com, Probolinggo - Buah anggur yang menjadi salah satu ciri khas Probolinggo, Jawa Timur, terancam punah. Kondisi itu menarik perhatian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Lembaga ini kemudian menyalurkan empat ribu bibit mangga dan anggur varietas unggul untuk dibudidayakan oleh petani dan pelajar. Ribuan bibit ini merupakan hasil budi daya Kebun Raya Bogor, Jawa Barat.
Tak hanya itu, LIPI juga menggelar dialog dan pelatihan penanganan tanaman mangga dan anggur berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi. Dialog interaktif bersama para pakar dan peneliti LIPI ini dilaksanakan di aula Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Probolinggo, Jalan Soekarno-Hatta, Senin siang, 2 Oktober 2017.
Advertisement
"Dulu anggur itu menjadi ikon kota ini. Di mana anggur yang dibudidayakan sangat manis dan berbeda rasanya dengan anggur yang dihasilkan oleh daerah lain," ucap Profesor Enny Sudamonowati, Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI.
Baca Juga
Saat ini, tanaman anggur sudah jarang ditemui di Probolinggo. Karena itu, Enny mengharapkan, melalui transfer ilmu dan penyaluran ribuan bibit akan mengembalikan kejayaan anggur Probolinggo di kancah nasional.
Buat meningkatkan kemampuan warga masyarakat dalam perawatan tanaman mangga dan anggur akan memberikan pelatihan pembuatan pupuk kompos. "Petugasnya langsung dari Kebun Raya Bogor," ujarnya.
Adapun tokoh masyarakat Kota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin, menyebutkan penanaman kembali ribuan bibit mangga dan anggur tersebut melibatkan seluruh elemen masyarakat. Terdiri dari siswa, santri, kelompok tani, dan tokoh masyarakat.
Tujuannya terutama untuk memotivasi dan mengembalikan kejayaan hayati Kota Probolinggo. Apalagi, mangga dan anggur sudah menjadi salah satu ikon Probolinggo.
"Buah ini bisa dibilang sudah hampir tidak ada, dengan penanaman ini diharapkan agar tak semakin hilang dari permukaan," ujar pria yang juga anggota Komisi VII DPR RI.
Usai penanaman secara simbolis tanaman mangga dan anggur di MAN 2 Probolinggo, ribuan bibit itu disebar kepada siswa, santri, dan kelompok tani untuk dibudidayakan.
Saksikan video pilihan berikut ini: