Sukses

Kebakaran di Kawasan Gunung Rinjani Diduga dari Lahan Kebun

Polres Lombok Timur masih mengusut penyebab terbakarnya 12 hektare lahan di Taman Nasional Gunung Rinjani.

Liputan6.com, Mataram - Kepolisian Resor (Polres) Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), masih menyelidiki penyebab terbakarnya 12 hektare lahan di Taman Nasional Gunung Rinjani, pada Senin, 9 Oktober 2017 sekitar pukul 14.00 Wita.

"Anggota di lapangan masih melakukan pengumpulan bahan dan keterangan terkait penyebab terjadinya kebakaran," ucap Kapolres Lombok Timur, AKBP M Eka Fathurrahman, ketika dihubungi dari Mataram, Selasa (10/10/2017), dilansir Antara.

Ia menjelaskan, polisi mendapatkan laporan dari masyarakat terjadinya kebakaran sabana atau padang rumput Bukit Dasan Telaga, di Desa Sembalun Lawang, yang masih dalam kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR).

Anggota Polsek Sembalun bersama petugas TNGR Pos Sembalun dan anggota Bintara Pembina Desa, kemudian menuju ke lokasi kebakaran yang jarak tempuhnya kurang lebih 10 menit dari Mapolsek Sembalun.

Ia menambahkan, tim gabungan berupaya melakukan pemadaman api yang menjalar ke arah permukiman warga dengan menggunakan alat pemadaman berupa tangki air dan sebagian menggunakan ranting pohon yang basah.

Api yang mengarah ke permukiman warga berhasil dipadamkan kemarin sore sekitar pukul 15.50 Wita. Namun, api yang berada di lokasi jurang tidak bisa dijangkau, sehingga belum bisa dipadamkan.

"Untuk saat ini, tim pemadaman masih siaga di lokasi kebakaran untuk monitor perkembangan api yang masih belum padam guna mengantisipasi api tidak menuju ke pemukiman warga," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Balai TNGR, Agus Budi Santosa mengatakan, api diperkirakan bermula dari pembakaran lahan kebun yang tidak terkendali. Pelaku pembakaran pelaku masih dalam proses penyelidikan polisi.

Pihaknya saat ini masih bersiaga di sekitar lokasi kebakaran di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani, untuk mencegah api yang masih belum berhasil dipadamkan tidak menjalar ke permukiman penduduk. "Ada 27 anggota tim gabungan yang masih siaga, termasuk TNI, polisi, Masyarakat Peduli Api, dan masyarakat lainnya di Kecamatan Sembalun," katanya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

2 dari 2 halaman

Kebakaran Sempat Ancam Permukiman

Sebelumnya, Kepala Balai TNGR, Agus Budi Santosa mengatakan, kebakaran di kawasan Gunung Rinjani terjadi pada Senin siang, 9 Oktober 2017, dengan titik awal api berasal dari lahan perkebunan di Bukit Telaga, Desa Sembalun Lawang, Kecamatan Sembalun.

"Kami terima laporan dari warga setempat tentang kejadian kebakaran ini sekitar pukul 13.00 Wita. Sedangkan taksiran luar area yang terbakar sekitar 12 hektare," ucap Agus, Senin, 9 Oktober 2017.

Ia menjelaskan, api kemudian menjalar dengan cepat sejauh satu kilometer menuju ke wilayah perkampungan warga dan juga ke tebing-tebing, serta areal curam lainnya di kawasan Gunung Rinjani.

TNGR pun menerjunkan beberapa petugas pemadam kebakaran yang terdiri dari Koramil Sembalun, Polsek Sembalun, Tim Siaga Bencana Daerah (TSBD) Kecamatan Sembalun, Masyarakat Peduli Api, Masyarakat Mitra Polhut, dan warga setempat.

Alhasil, kobaran api di sekitar permukiman warga berhasil dipadamkan. Namun, api yang berada di lereng tebing hingga saat ini masih menyulut dan sulit dipadamkan karena terlalu curam dan berbahaya. "Belum bisa dipadamkan karena pertimbangan keselamatan," katanya.

Namun, Agus memastikan bahwa api tersebut tidak akan menjalar ke area puncak Gunung Rinjani. Sebab, jalur yang menuju puncak penuh bebatuan tanpa adanya pohon yang bisa menyulut kebakaran.

"Saat ini petugas pemadam sedang melakukan pemantauan di lereng bukit," Agus memungkasi.