Sukses

6 Penampakan Lafaz Allah yang Bikin Heboh

Kemunculan lafaz Allah di sejumlah daerah di tanah air sempat membuat warga geger.

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa penampakan menyerupai lafaz Allah muncul di Tanah Air. Tidak hanya di langit seperti yang terjadi baru-baru ini di Purwakarta dan Makassar, sejumlah media menjadi tempat fenomena unik ini.

Beberapa waktu lalu di Cilacap dan Jambi, terlihat lafaz Allah di badan bayi yang baru lahir. Sementara di Palembang, lafaz Allah muncul di sebuah cangkang telur yang dijual di pasar tradisional Dempo Permai, Kabupaten Pagaralam, Sumatera Selatan. Sedangkan, di Bogor, lafaz Allah terlihat pada tubuh seekor ikan.

Tentu, munculnya lafaz Allah di tempat dan waktu yang tak terduga itu membuat heboh warga sekitar. Banyak pihak menilai kemunculan lafaz Allah ini untuk mengingatkan manusia kepada Allah sehingga taat beribadah dan bersyukur. Berikut kisah penampakan lafaz Allah yang perna terjadi di beberapa daerah.

Lafaz Allah Muncul di Langit Purwakarta

Fenomena alam menarik terjadi pada Sabtu malam, 7 Oktober 2017, di Purwakarta, Jawa Barat, yaitu awan berbentuk lafdzul jalaalah atau lafaz Allah. Kejadian langka ini berhasil diabadikan oleh salah seorang warga Purwakarta, Wulan Ameliawati. Ia pun mengunggah hasil jepretan awan tersebut melalui akun Facebook-nya.

Unggahan Wulan Ameliawati tersebut ditanggapi beragam oleh warganet. Kebanyakan dari mereka berucap subhanallah karena menilai fenomena tersebut sebagai bentuk peringatan agar manusia senantiasa mengingat Tuhan.Fenomena alam menarik terjadi pada Sabtu malam, 7 Oktober 2017, di Purwakarta, Jawa Barat, yaitu awan berbentuk lafaz Allah. (Capture: Facebook/Wulan Ameliawati/Liputan6.com/Abramena)Menanggapi fenomena ini, Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, mengatakan bahwa kejadian tersebut harus dijadikan momentum bagi warganya untuk bertasyakur. Makna tasyakur menurut dia adalah sikap mental yang menunjukkan rasa terima kasih, baik kepada Allah SWT maupun kepada sesama makhluk.

"Semoga ini tanda-tanda kemuliaan. Makanya harus dijadikan momentum oleh kita untuk senantiasa bersyukur, membangun hubungan timbal balik dengan alam yang menjadi anugerah Allah kepada kita," ucap Dedi, saat dikonfirmasi, di rumah dinasnya, Jalan Gandanegara Nomor 25, Purwakarta, Minggu, 8 Oktober 2017.

Berbagai bentuk rasa syukur, menurut dia, dapat dilakukan dalam sikap-sikap penjagaan terhadap alam. Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua PCNU Purwakarta tersebut menekankan merawat Bumi dan pohon di sekitar lingkungan merupakan tanda syukur yang sesungguhnya.

Saat Bumi diinjak oleh kaki, maka sepantasnya manusia merawat Bumi dengan baik. "Saat pohon memberikan manfaat kepada kita, maka kita harus merawat pohon. Itu terminologi tasyakur yang saya fahami," Dedi menambahkan.

Selain itu, Dedi menegaskan pentingnya tafakur dan tadabur dalam menyikapi fenomena alam. Karena baginya, seluruh fenomena tersebut memiliki makna yang harus difahami sebagai pertanda yang disampaikan oleh Tuhan kepada umat manusia.

Gejala dan fenomena yang terjadi itu pertanda yang harus difahami. Di sinilah pentingnya kita bertafakur dan bertadabur. Makna apakah yang hendak disampaikan oleh Allah SWT kepada umat manusia," Bupati Purwakarta memungkasi.

 

2 dari 6 halaman

Terlihat Awan Bertuliskan Lafaz Allah Saat Azan di Makassar

Awan dengan tulisan lafaz Allah tiba-tiba muncul sepintas di langit Kota Makassar, Kamis (28/9/2017). Fenomena unik ini sempat terekam oleh seorang warga Jalan Rappocini Raya, Lorong 5 Kelurahan Rappocini, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar saat hendak menunaikan Salat Magrib.

"Awan bertuliskan lafaz Allah itu saya lihat dengan jelas muncul saat azan Magrib dikumandangkan," kata Andi Muhammad Nabri Wijaya (16), warga Jalan Rappocini Raya Lorong 5 tersebut kepada Liputan6.com.

Ia mengaku tak tahu persis makna dari munculnya fenomena unik awan bertuliskan lafaz Allah tersebut. Tapi kata dia, penampakan awan tadi sudah merupakan kedua kalinya yang ia lihat.

"Kali ini saya foto karena merasa takjub dengan awan bertuliskan lafaz Allah tersebut. Setelah itu saya bergegas menuju masjid untuk menunaikan salat Magrib," terang Nabri sapaan akrab Muhammad Nabri Wijaya itu.

Pertama kali, awan dengan bentuk yang sama ia lihat pada hari kelima setelah lebaran Idul Fitri. Awan dengan tulisan lafaz Allah yang begitu indah.

"Semoga pertanda baik. Karena awannya bertuliskan lafaz Allah. Amin," harapnya.

3 dari 6 halaman

Cerita Lafaz Allah di Kening Bayi Tampan Cilacap

Perasaan bahagia dan takjub masih terus dirasakan Heriyono (27) hingga hari ini. Bagaimana tidak, istrinya Tika Fia Diansari (23) telah melahirkan seorang bayi lelaki tampan pada Selasa malam, 11 Juli 2017, di sebuah rumah sakit bersalin di Kota Majenang.

Perasaan takjub itu pun bertambah. Pasalnya, hari kedua usai dilahirkan, Heriyono yang saat itu tengah memperhatikan anaknya dengan saksama baru menyadari ada tanda lahir atau dalam bahasa lokal disebut toh di kening putranya, dengan lafaz Allah.

"Subhanallah, ternyata setelah diperhatikan, kening anak saya ada lafaz Allah-nya," tutur Heri kepada Liputan6.com, Sabtu, 15 Juli 2017.

Warga Padangjaya, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, itu bertambah takjub ketika menyadari, tiap kali dibacakan ayat Alquran ataupun mendengar suara azan di musala, lafaz Allah di kening bayi yang belum dinamai itu bertambah jelas.

"Ini kan sekarang di Mulyasari. Dekat juga dengan musala. Kalau mendengar suara ngaji atau azan, tanda di keningnya semakin kelihatan jelas," ujarnya lagi.

Heri tak mendapat firasat apa pun sebelum kelahiran putranya ini. Namun, begitu mengetahui istrinya hamil, Heri mengaku rutin membacakan ayat-ayat Alquran di dekat perut istrinya dengan suara lembut. Dia mencoba berkomunikasi dengan anaknya yang masih dalam kandungan itu.

"Saya baca-baca, searching juga, bahwa dalam kandungan pun anak sudah bisa berkomunikasi. Maka saya membaca Alquran, ingin anak saya lahir soleh atau solehah," ujar guru honorer di SD Negeri 3 Boja Kecamatan Majenang ini.

Surat Alquran yang rutin dibacanya adalah Surat Al Waqi’ah. Ketika membaca surat ke-56 di Al Quran itu, perasaannya tenteram. Selain Al Waqi’ah, dia juga kerap membacakan Surat Yusuf di dekat calon bayinya.

"Tapi kalau Surat Yusuf saya baca kadang kala saja. Yang rutin itu Surat Al Waqi’ah," ujar alumnus Pondok Pesantren Al Ishlah Bandung itu.

Berbagai kalangan memang menyepakati keutamaan membaca surat Al Waqi’ah. Selain berharap rida Allah, Surat Al Waqi’ah dipercaya memiliki keistimewaan untuk doa mendapatkan ilmu dan rezeki.

"Saya ingin anak saya soleh dan pintar. Mohon doanya ya," ujarnya.

Kebahagiaan Heriyono masih berlanjut. Pekan ini dia dinyatakan lulus ujian akhir di Sekolah Tinggi Agama Islam Tsufyan Tsauri (STAIS) Cilacap dan akan diwisuda pada Agustus mendatang.

4 dari 6 halaman

Dikira Bintik Merah Biasa, Tanda Lahir Bayi Jambi Berlafaz Allah

Bayi dengan tanda lahir sudah biasa terjadi. Namun, terasa istimewa apabila tanda lahir yang melekat di bagian tubuh sang bayi mirip lafaz Allah. Inilah yang dialami balita bernama Muhammad Gio Syahputra di Kota Jambi.

Pada mulanya, proses kelahiran balita yang lahir pada 26 Maret 2017 itu tampak biasa saja. Tak ada tanda-tanda aneh yang dialami putra ketiga pasangan Subandy (35) dengan Rubiah (27) itu.

"Proses persalinannya lancar, tak ada tanda aneh. Sampai umur tiga bulan ini sehat-sehat saja anak saya itu," ujar Subandy saat dihubungi Liputan6.com, Senin malam, 10 Juli 2017.

Pria yang sehari-sehari tinggal di Jalan Madura, Kelurahan Cempaka Putih, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi, ini mengatakan, tanda lahir pada bayinya tersebut ada di bagian pinggang sebelah kanan. Bila diperhatikan sekilas seperti bercak daging warna merah darah.

"Sekilas seperti tak mirip. Namun jika diperhatikan dengan seksama, tanda lahirnya seperti lafaz Allah," ucap Subandy.

Subandy yang sehari-hari membuka toko jam itu mengaku awalnya ia tidak menyangka tanda lahir anaknya itu mirip lafaz Allah. Sebab, saat beberapa hari lahir hanya bercak-bercak merah kecil yang terlihat.

Ia juga sempat menanyakan tentang kondisi anaknya itu. Namun, dokter menyebut itu sebagai tanda lahir dan tidak berpengaruh terhadap kesehatan anaknya.

"Ketahuan pertama kali oleh pamannya saat diajak ke Kuala Tungkal (ibu kota Kabupaten Tanjung Jabung Barat). Katanya tanda lahir anak saya mirip lafaz Allah," ujarnya.

Ia mengaku hingga memasuki usia tiga bulan lebih, tanda lahir yang ada di pinggang bayinya itu mulai terlihat jelas. Subandy berharap tanda lahir anaknya itu bisa menjadi pertanda kebaikan baik untuk anaknya maupun keluarganya.

Baik dirinya maupun sang istri tidak pernah memiliki firasat aneh baik sebelum maupun sesudah kelahiran putranya itu. Hanya ada beberapa perbedaan usai kelahiran antara anak ketiganya dengan dua anaknya yang lahir sebelumnya.

"Biasanya usai anak lahir dipasang sesuatu agar tidak diganggu. Nah, anak saya yang ketiga ini tak pernah pakai apa-apa, tidak rewel. Beda dengan dua anak saya sebelumnya," ujarnya.

Kabar akan tanda lahir mirip lafaz Allah pada bayi Gio tersebut mulai menyebar dari mulut ke mulut. Beberapa jurnalis media lokal Jambi silih berganti mendatangi rumah Subandy. Beberapa warga juga sempat menanyakan atas kabar tersebut kepada Subandy.

"Iya tadi ada wartawan televisi dan koran. Nanya-nanya atas tanda lahir anak saya. Warga beberapa juga ingin melihatnya," kata Subandy.

5 dari 6 halaman

Telur Ayam Berlafaz Allah Gegerkan Warga Pagaralam

Fenomena tulisan berlafaz nama Allah muncul di Sumatera Selatan (Sumsel). Kali ini terjadi di pasar tradisional Dempo Permai, Kabupaten Pagaralam, Sumsel. Pedagang telur ayam menemukan satu butir telur ayam berlafaz Allah di antara telur ayam yang akan dijualnya.

Telur bertuliskan lafaz Allah ditemukan oleh Nazar (48), pedagang telur di pasar tradisional Dempo Permai, Pagaralam.

Kejadiannya saat Nazar sedang memeriksa pasokan telur ayam yang masuk ke kiosnya pada Jumat, 8 Juli 2017. Nazar kemudian melihat salah satu telur dengan bentuk yang aneh.

Saat ditelisik, Nazar melihat ada tulisan Arab berlafaz Allah di cangkang telur. Ia pun kaget karena selama menjual telur ayam tidak pernah mendapati telur dengan bentuk seperti ini.

"Setiap telur ayam yang masuk ke warung selalu saya sortir, mana telur berukuran besar dan kecil. Tapi kali ini, saya kaget melihat telur dengan cangkang bertuliskan lafaz Allah," ucap dia kepada Liputan6.com, Minggu, 9 Juli 2017.

Karena merupakan hal yang langka, ia pun tidak berniat menjual telur ayam tersebut. Nazar lalu menyimpannya untuk dijadikan kenang-kenangan.

Ia juga mengunggah foto penemuannya tersebut di media sosial (medsos) Facebook. Mendadak sontak, para warganet yang melihatnya kaget dan mengatakan bahwa itu adalah anugerah dari Allah.

6 dari 6 halaman

Heboh Ikan Sepat Berlafaz Allah di Bogor

Warga Teluk Pinang, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, dihebohkan dengan penemuan ikan berlafaz Allah di badannya. Ikan Sepat ini ditemukan seorang pedagang ikan di Teluk Pinang bernama Firman alias Abah Boim.

"Baru berapa hari lalu, saya beli ikan di kolam pembesaran milik Mang Buho. Setelah saya sortir saya perhatikan ada satu ikan seperti lafaz Allah," kata Abah Boim, Minggu (14/5/2017).

Karena penasaran, ikan itu diamati lebih dekat hingga ia memfoto ikan tersebut. Lafaz Allah ada pada badan sebelah kiri ikan sepat itu. Terangkai dari guratan alami berwarna hitam membentuk huruf alif terpisah dengan rangkaian pada lafaz Allah lainnya.

Karena melihat tulisan Allah semakin jelas, pria itu langsung memisahkan dengan ribuan ikan lain. "Ikan itu saya simpan di akuarium," ujar Boim.

Ikan sepat berlafazkan Allah ditemukan di Bogor. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Dia mengaku tidak mempunyai firasat apa pun sebelum atau sesudah mengambil ikan berlafaz Allah tersebut. Saat ini, ikan yang diperkirakan berusia 4 bulan itu disimpan di rumahnya sebagai barang koleksi pribadi.

Bagi Boim, keunikan ikan hias miliknya itu merupakan pengingat kepada sang maha pencipta untuk meningkatkan nilai-nilai ibadah. Selain itu, dapat memperbanyak amal serta bersyukur atas nikmat yang telah Allah SWT berikan.

"Ikan ini jadi menambah keimanan kita kepada Allah. Ini bukti bila Allah itu yang menciptakan bumi ini," ujar Boim.

Abah Boim dikenal sebagai penjual berbagai jenis ikan predator di daerahnya di Teluk Pinang sejak 2012. Ikan yang dijual di antaranya Red Tail Catfish atau Lele Amazon, ikan Tapah, Sapu Sapu Albino, Arapaima Gigas.

Tetangga Boim, Saepudin, mengaku penasaran dengan ikan sepat itu. Setelah melihatnya, dia pun juga terkesima dengan ikan tersebut.

"Memang benar saya lihat sendiri ada tulisan di ikan itu berlafazkan Allah," ungkap Saepudin.