Sukses

Curhatan Siswa di Cilacap untuk Jokowi dalam Secarik Surat

Sebanyak 20 siswa di Cilacap menyampaikan sejumlah keresahan hatinya kepada Presiden Jokowi.

Liputan6.com, Cilacap - Siang itu, Laela Mutmainah (14) terlihat serius sekali menulis surat di selembar kertas. Berulangkali, ia termangu-mangu sembari memutar-mutar bulpennya. Maklum, surat itu akan dilayangkan ke orang nomor satu di Indonesia, Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Ia berpendapat, tak boleh ada kata yang salah sedikit pun.

Dalam suratnya itu, siswi kelas IX SMP Miftahul Falah Gandrungmangu itu mengadu kepada sang Presiden, bahwa dia, harus bersepeda sejauh 5 kilometer dari rumahnya di Pengampiran ke sekolahnya. Bukan jarak tempuhnya yang ia keluhkan, melainkan jalan yang berlubang dan becek.

Menurut Laela, kondisi itu kerap membuatnya terlambat sampai sekolah. Sebab, ia mesti berjalan perlahan dan hati-hati memilih jalan. Jika tidak, sepatu atau bajunya kotor terkena cipratan lumpur. Tak hanya itu, Laela juga mengadu bahwa sekolahnya sempit dan atapnya bocor kala turun hujan. Ia pun berharap agar sekolahnya dibangun agar lebih bagus.

"Harapan kami adalah semoga sekolahanku menjadi lebih maju layaknya seperti sekolahan yang berada di keramaian," kata Laela, dalam suratnya, Sabtu, 14 Oktober 2017.

Siang itu, Laela menjadi wakil sekolahnya untuk mengikuti kelas menulis surat bersama yang digelar di SMP Miftahul Falah Gandrungmangu. Laela bersama 20 siswa dari 5 sekolah lain, yakni Kecamatan Gandrungmangu, Kedungreja, Sidareja, Cipari dan Kecamatan Karangpucung, mencurahkan isi hatinya kepada Presiden Jokowi.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMP Miftahul Falah, Muttaqin Subroto mengatakan kegiatan menulis surat kepada Presiden Jokowi itu merupakan salah satu cara agar siswa bisa mencurahkan perasaan dan menggambarkan lingkungan sekitarnya dengan bahasa tulis. Dipilihnya surat untuk presiden, menurut dia, agar siswa dapat dengan mudah 'curhat' kepada bapaknya orang se-Indonesia.

Dia tak mengira kebanyakan siswa akan menulis soal kondisi jalan yang rusak, atau infrastruktur sekolah yang terbatas. Menurut dia, ungkapan jujur itu adalah gambaran kondisi sebagian besar wilayah di Cilacap bagian barat. Muttaqin menerangkan, SMP Miftahul Falah sendiri merupakan sekolah rintisan. Dia mengakui, infrastruktur sekolah itu masih sangat terbatas.

Contohnya, lapangan sekolah berbagi dengan rumpun bambu di samping sekolah. Kemudian, pada jarak 5 meter dari gedung sekolah, terdapat sungai yang kerapkali meluap dan merendam area sekolah.

"Setidaknya kegiatan ini melatih siswa agar bersikap kritis sejak dini dan tak takut mengutarakan pendapat," ucap Muttaqin, melalui keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com.

Kegiatan menulis surat bersama untuk Presiden Jokowi ini juga diisi dengan melukis secara langsung potret wajah Presiden Joko Widodo oleh Arfiyan Harfi. Ia melukis potret Jokowi dengan bahan cat air di atas kertas. Alfiyan merupakan pengajar Seni Budaya di MA Mafda Cipari yang belum lama ini mendapat penghargaan Top 3 Plein Air International Watercolour Society, di Yogyakarta.

 

Simak video pilihan berikut ini: