Liputan6.com, Bengkulu - Ada yang menarik saat mengikuti aksi kemanusiaan donor darah di Bengkulu. Selain menyumbangkan darah sebagai bentuk partisipasi sosial, di daerah ini menyediakan hadih menarik berupa satu unit Sedan Toyota Agya yang disumbangkan Asosiasi Pengusaha Batu Bara Bengkulu.
Selain Sedan, Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bengkulu juga menyiapkan hadiah lain yang tidak kalah menarik, yaitu 4 unit sepeda motor, 10 sepeda gunung, 5 unit lemari es, 5 mesin cuci, 5 televisi, dan puluhan kompor gas serta kipas angin.
Caranya, kita akan mendapat potongan kupon berwarna hijau saat menyumbangkan darah melalui PMI Bengkulu. Jika sudah terkumpul tiga kupon atau tiga kali melaksanakan donor darah, kita akan mendapatkan kupon warna merah.
Advertisement
Khusus kupon hijau, peserta berhak mengikuti undian untuk hadiah sepeda motor dan hadiah lainnya. Adapun kupon warna merah khusus untuk mengikuti undian berhadiah mobil Sedan.
Baca Juga
Ketua Asosiasi Pengusaha Batu Bara Provinsi Bengkulu Bebi Husi mengatakan, hadiah yang diberikan itu bukan untuk pengganti darah yang disumbangkan, melainkan juga upaya pengusaha memancing kesadaran respons masyarakat terkait kebutuhan darah di Bengkulu yang saat ini sangat kurang.
Periodisasi pemberian kupon ini dilakukan selama satu tahun, artinya kupon akan diundi pada November tahun depan.
"Normalnya orang melakukan donor darah itu setiap tiga bulan sekali, waktunya sangat memungkinkan bagi para pendonor mendapat kupon warna merah untuk hadiah mobil ini," ujarnya, Jumat, 20 Oktober 2017.
Ketua Palang Merah Indonesia Kota Bengkulu, Hosein Wahid, mengatakan, kebutuhan darah di Bengkulu setiap bulan mencapai 2 ribu kantong darah. Saat ini baru terpenuhi hanya 40 persen. Sisanya sangat bergantung kepada para pendonor aktif dan pendonor baru yang dihimpun melalui kegiatan kegiatan sosial.
"Salah satu cara memancing minat pendonor itu dengan memberikan stimulan berupa hadiah ini, mudah-mudahan berhasil," ujar Hosein.
Kebutuhan darah secara rutin diperlukan bagi para penderita penyakit telasemia. Secara periodik, penderita penyakit ini harus mendapat asupan darah melalui transfusi.
Kebutuhan lain juga bagi para penderita gagal ginjal yang rutin melakukan pengobatan hemo dialisa atau cuci darah. Selain itu, juga bagi para korban kecelakaan, orang melahirkan dan untuk penderita penyakit lain.
"Kesadaran masyarakat agar berdonor darah untuk kemanusiaan ini yang kami gugah," kata Hosein Wahid.
Saksikan video pilihan berikut!