Sukses

Catat, Sekilas tentang Foto Jurnalistik

Foto yang kuat dan caption yang tepat, diharapkan dapat menghasilkan karya foto jurnalistik yang mampu mengguncang dunia.

Liputan6.com, Semarang - Regional coaching class Citizen Journalist Academy Semarang ke-2, diisi dengan kelas "How To Be A Photo Journalist" dengan menghadirkan Budi Purwanto, jurnalis foto dari Tempo. Diselenggarakan di John Disktra Cafe Library, kawasan Kota Lama, Semarang, Minggu (22/10/2017).

Budi menjelaskan bahwa untuk menghasilkan foto jurnalistik yang bagus dan berkelas masterpiece, secara fisik harus disiapkan. Mulai dari fisik yang prima, hingga peralatan yang siap digunakan.

Jika persiapan sudah oke, baru kemudian bisa bekerja. Tentu saja pemilihan obyek foto dan nilai berita harus menjadi pertimbangan utama.

"Objek fokus foto sebaiknya jangan tepat berada di tengah. Akan lebih menarik jika diambil diagonal," kata Budi Purwanto.Gaya Budi Purwanto ketika memberikan materi foto jurnalistk kepada finalis Citizen Journalist Academy Semarang, Minggu (22/10/2017). (foto : Liputan6.com / edhie prayitno ige)Selain itu, hal terpenting selain foto adalah caption. Caption tersebut sangat penting, sebab menjadi penjelas foto. Dengan foto yang kuat dan caption yang tepat, diharapkan karya foto jurnalistik yang dihasilkan akan mampu mengguncang dunia.

"Kalimat pertama dalam caption sebaiknya menjelaskan foto atau objek. Kalimat selanjutnya berisi pesan yang ingin disampaikan", kata Budi.

Setelah mendapat paparan materi di kelas, para finalis diharuskan mengambil gambar sesuai dengan materi yang telah di sampaikan. Mereka diberi kesempatan waktu sekitar lima belas menit hunting foto di kawasan kota lama. Hasil dari foto para finalis selanjutnya direview satu persatu setelah mereka kembali ke dalam kelas.

Di akhir kelas, dipilih tiga foto terbaik. Untuk mengapresiasi foto terpilih  mereka diberi penghargaan berupa hadiah.

penulis : Zahid Arofat, finalis Citizen Journalist Academy EMP Semarang kelas menulis.

 

 

Â