Sukses

PDIP Cari Pengisi Posisi Ketua DPRD Kolaka Utara

Setelah meninggalnya Musakkir Sarira, posisi Ketua DPRD Kolaka Utara masih kosong.

Liputan6.com, Kendari - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sulawesi Tenggara mulai menggodok nama kadernya yang bakal mengisi kekosongan posisi Ketua DPRD Kolaka Utara karena pejabat sebelumnya, Musakkir Sarira, meninggal dunia.

Seperti dilansir Antara, Selasa (24/10/2017), juru bicara PDIP Sultra Agus Sanaa di Kendari mengatakan, dari lima anggota DPRD Kolaka Utara asal PDIP, nama Agusdin paling berpeluang menduduki kursi kosong Ketua DPRD Kolaka Utara.

Agusdin yang juga Sekretaris PDIP Sultra, kata dia, memiliki rekam jejak cukup baik dan layak menjadi ketua dibandingkan dengan empat anggota PDIP lainnya.

Ia mengatakan selain masuk sebagai pengurus inti partai, sosok Agusdin merupakan kader yang loyal terhadap kebijakan partai.

Saat Pilkada Kolaka Utara, 15 Februari 2017, Agusdin secara total mendukung calon dari PDIP.

Oleh karena itu, nama Agusdin menguat di internal partai untuk menggantikan posisi Musakkir Sarira sebagai Ketua DPRD Kolaka Utara.

Agus menyatakan meskipun masih dalam suasana duka, partai berlambang banteng bermoncong putih itu tak bisa berlama-lama membiarkan posisi pimpinan DPRD setempat kosong.

"Sebetulnya kita masih berduka. Hanya mekanisme partai dan posisi PDIP di DPRD Kolaka Utara memang mesti secepatnya diisi. Ini sementara diproses," kata Agus.

Kekosongan kursi unsur pimpinan bisa berakibat fatal, yakni tertundanya berbagai kebijakan strategis DPRD Kolaka Utara dan lembaga eksekutif.

Terlebih, katanya, pada momentum akhir tahun di mana banyak hal penting mesti diputuskan unsur pimpinan DPRD.

"Makanya, PDIP bakal mempercepat proses pengisian kursi Ketua DPRD Kolaka Utara. Banyak kebijakan strategis yang bisa tertunda. Apalagi jelang akhir tahun. Makanya akan diproses cepat," kata Agus.

Seperti diketahui, Ketua DPRD Kolaka Utara Musakkir Sarira meninggal dunia pada pekan lalu. Dia mengembuskan nafas terakhir karena kehabisan darah akibat luka tusuk di bagian sekitar perut. Jauhnya jarak dari rumah Musakir menuju rumah sakit yang mencapai 150 kilometer menyebabkan dia terlambat mendapat penanganan.

 

Simak video pilihan berikut ini: