Sukses

Mie Janda yang Bikin Penasaran

Jangan salah memahami makna istilah janda dari Mie Janda. Namun sebagian keuntungan memang dialokasikan untuk janda, selain untuk anak yatim

Liputan6.com, Jakarta - Mie ayam memang merupakan jenis penganan yang mudah dijumpai dalam keseharian masyakarat. Namun, ketika mie ayam dinamakan Mie Janda dan dijual di kedai yang kental dengan warna dominan ungu, orang yang lewat niscaya penasaran.

Jangan salah sangka, arti pemilihan nama Mie Janda ternyata bukan karena pemiliknya sudah tidak bersuami alias janda. Istilah janda di sini perpaduan dari kata Jawa dan Sunda

"Mie Janda itu artinya Jawa dan Sunda, selain itu juga karena awalnya kedai kita berupa Jajanan Tenda,” ucap Cucu, pemilik Mie Janda, beberapa waktu lalu.

Upaya Cucu dalam merintis bisnis Mie Janda ternyata diawali oleh kegemarannya menikmati mie instan yang malah berujung di rumah sakit. Pengalaman buruk dengan mie instan tersebut kemudian malah menginspirasi laki-laki yang pernah berprofesi sebagai blogger ini untuk merintis binis mie sehat tanpa tambahan pengawet.

Jenis mie di kedai ini sendiri memiliki dua varian, yaitu varian mie biasa berwarna kuning serta mie ungu yaitu varian mie yang telah melalui proses pewarnaan dengan buah bit. Tekstur mie yang lembut dan rasa gurih dari bumbu campuran rempah, gula dan jamur terasa semakin lengkap ketika dipadukan dengan topping kuah telor. Topping kuah telor sendiri dilengkapi dengan kombinasi telor puyuh, bakso, serta pangsit.

Mie Janda Super dan Mie Janda Unyu Super ternyata merupakan menu andalan dari kedai ini. Jika Mie Janda Super memiliki tampilan layaknya mie ayam pada umumnya, Mie Janda Unyu Super hadir dengan warna ungu.

Konsistensi penggunaan bahan alami ternyata bukan hanya diterapkan pada produk makanannya, namun juga pada produk minuman. "Untuk minuman dan es, kami juga tidak menggunakan sirup ataupun pemanis buatan, tapi dari buah-buahan asli," kata Cucu.

Minuman andalan kedai ini yakni Es Duda ternyata merupakan inovasi dari campuran bahan pemanis alami yaitu Madu, Nangka, dan Kelapa Muda.

Selain harganya yang terjangkau yaitu yang berkisar dari Rp 13.000,00 hingga Rp 29.000,00, kedai ini juga mendukung berbagai program sosial.

Setiap profit yang dihasilkan dari hasil penjualan Mie Janda juga dialokasikan untuk mendukung program sosial bagi para janda melalui program anak asuh, santunan anak yatim, bahkan penyediaan bimbel gratis. Kedai yang berlokasi di Jl. Raya Mayor Oking, Cibinong ini buka setiap hari Senin hingga Minggu mulai dari pukul 09.00 hingga 22.30 WIB.

(Franzeska Michelle / Citizen Journalist Academy - Energi Muda Pertamina)

Saksikan video pilihan di bawah ini: