Liputan6.com, Pekanbaru - Diselamatkan setelah meminum cairan obat serangga oleh istrinya bernama Jusniar, pria berinisial SP, warga Desa Tanah Merah, Kabupten Indragiri Hilir, Riau, justru kian kumat gilanya. Usai makan malam bersama istri dan anaknya bernama Neli, SP mengamuk serta menyerang keluarganya memakai kapak.
"Bagian kepala istrinya diserang pakai kapak dan linggis, anaknya bernama Neli juga menderita luka di bagian pipi karena diserang juga," kata Kepala Kepolisian Resor Indragiri Hilir Ajun Komisaris Besar Dolifar Manurung, Minggu, 29 Oktober 2017, malam.
Menurut Dolifar, pria 52 tahun itu sudah mengalami gangguan kejiwaan setahun belakang. Keluarga sudah mengobatinya ke berbagai daerah, tapi tak kunjung sembuh. Pelaku sering mengamuk di rumah, tapi berhasil pula ditenangkan.
Advertisement
Baca Juga
"Dua bulan lalu coba minum Baygon, tapi terselamatkan oleh keluarganya. Hanya saja gilanya makin parah," kata Dolifar.
Dolifar menyatakan pelaku sudah ditangkap oleh warga sekitar dan diserahkan ke Mapolsek setempat. Saat ini, penyidik mengobservasi kejiwaan pelaku.
Dolifar memaparkan kronologi penyerangan itu. Kejadian bermula pada Jumat, 27 Oktober 2017 malam. Kala itu, pelaku baru saja pulang membawa makanan untuk santap malam bersama istri dan anaknya. Makan malam berlangsung seperti biasa tanpa ada keributan.
Usai makan, Neli masuk ke kamarnya. Tak lama kemudian, dia mendengar keributan di dapur, di mana ibunya berteriak minta tolong. Di dapur, Neli melihat kepala ibunya diserang dengan kapak dan linggis.
"Neli ketika itu melihat mata bapaknya liar seperti tak terkendali, seperti orang kerasukan," kata Dolifar.
Melihat anaknya, pelaku langsung mengejar dan menyerangnya pakai kapak. Akibatnya, pipi korban terkena sabetan, tapi Neli berhasil melarikan diri sambil berteriak minta tolong.
Teriakan Neli didengar warga. Para tetangga berkumpul dan langsung menangkap pelaku penyerangan supaya tidak membahayakan masyarakat. Pelaku kemudian diserahkan ke Mapolsek untuk pengusutan lebih lanjut.
"Sementara korban masih dirawat. Terhadap pelaku masih observasi, jika memang gila tentu dicari solusinya supaya tidak melukai lagi," Dolifar menandaskan.‎
Â
Simak video pilihan berikut: