Liputan6.com, Palembang - Surat Edaran No.910/1867/SJ tentang implementasi transaksi nontunai pada pemerintah daerah provinsi sudah mulai disosialisasikan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pada bulan Agustus 2017 lalu.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendagri Hadi Prabowo mengatakan transaksi nontunai akan didukung sepenuhnya melalui sistem yang dipakai oleh perbankan.
Sistem transaksi nontunai dilaksanakan untuk menghindari penyimpangan dan penyalahgunaan karena semua transaksi akan tercatat langsung di kas daerah. Langkah ini juga dilakukan untuk menekan angka korupsi di seluruh provinsi di Indonesia.
Advertisement
Bank Sumselbabel sebagai perbankan daerah merespon positif surat edaran tersebut. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) ini melakukan sosialisasi secara meluas tentang transaksi nontunai ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan Pemerintah Daerah (Pemda) Sumatera Selatan (Sumsel) dan Bangka Belitung (Babel), pada 26 Oktober 2017, di Tanjung Pandan, Babel.
Baca Juga
Dalam kegiatan ini, BSB juga melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama Implementasi Transaksi Non Tunai Pemerintah Daerah. Kerjasama ini guna menyukseskan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) Bank Indonesia.
Menurut Muhammad Adil, pihaknya sudah lama menghadirkan layanan Digital Banking untuk mendukung transaksi nontunai. Baik melalui aplikasi mobile banking, electronic-money (e-money), SMS, dan internet banking serta layanan Debit and Credit Card Service.
"Sudah jalan dan terus kita promosikan, BSB sudah siap ikut Digital Banking. Kalau Mobile Banking sudah hampir 30 persen nasabah suda menggunakannya," katanya kepada Liputan6.com, Selasa, 31 Oktober 2017.
Pelaksanaan transaksi nontunai bagi pemerintah daerah, lanjutnya, diharapkan bisa meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan daerah. Pihaknya pun siap melaksanakan percepatan implementasi transaksi nontunai Pemda dan pendampingan pelaksana.
"Kami mengajak semua masyarakat di provinsi Sumsel Babel untuk menggunakan transaksi nontunai. Peralatannya sudah disiapkan, karena produk teknologi digital BSB sangat mumpuni," ucapnya.
Sejak tahun 2014 lalu, pihaknya sudah mengenalkan layanan Mobile Banking kepada para nasabah. BSB juga dipercaya menjadi penyedia e-money untuk transaksi pembayaran Light Rail Transit (LRT) dan tol Palembang Inderalaya (Palindra).
BSB juga menjadi bank daerah pertama yang menerbitkan kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) berskala internasional. Dengan menggandeng The Visa International Service Association. Layanan ini bisa digunakan sejak 2013 lalu.
"Para nasabah bisa melakukan transaksi di manapun, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Banyak para nasabah yang pergi ibadah haji menggunakan layanan ini. Jadi mereka tidak perlu repot membawa uang tunai," kata Adil.
Dengan peningkatan pelayanan berteknologi canggih, BSB yang memiliki jumlah nasabah lebih dari 1,3 Juta ini mampu mengantongi berbagai penghargaan, mulai dari TOP BPD 2016, TOP BUMD 2016 (OVERALL) dan TOP CEO BUMD 2016.
Simak video pilihan berikut ini:
Kesuksesan Olahraga Sumsel
Tidak hanya sukses menjadi bank daerah yang siap mendukung program transaksi nontunai, BSB juga siap memajukan olahraga nasional.
Salah satu bentuk kepedulian BSB ini yaitu turut membantu mencetak atlet profesional dan mampu mewakili Sumsel hingga tingkat internasional.
"Kita mendukung kegiatan Sumsel Gemilang. Olahraga juga menjadikan ajang promosi untuk kemajuan BSB," ujarnya.
Beberapa cabang olahraga (cabor) yang mendapat perhatian BSB yaitu basket, voli, menembak, lari dan karate.
Pihaknya mendorong pegawai BSB yang mempunyai keahlian di bidang olahraga untuk turut serta memajukan prestasi olahraga daerah.
"Kita mendukung kegiatan olahraga di Sumsel, baik saat Technical Meeting maupun pertandingan. Para atlet juga berkesempatan meniti karir di BSB, karena kita ingin memajukan putera daerah," katanya.
Sandi Perwira, salah satu pegawai BSB yang juga turut andil dalam kegiatan olahraga Sumsel. Dirinya merasa beruntung bergabung dengan bank daerah ini karena bisa meniti karir sekaligus menyalurkan hobinya di bidang cabor karate.
BSB juga mendukung kegiatan Karate Sumsel dengan dengan membentuk cabang karate di Palembang tahun 2000. Bahkan sampai sekarang, binaan karate BSB sudah banyak, baik dari keluarga karyawan BSB maupun warga sekitar.
"Jadi kebanggaan tersendiri. Karena dari awal membentuk karate di BSB, lalu berkesempatan menjadi karyawan disini dan ditunjuk mewakili Sumsel di ajang cabor olahraga. Dukungan BSB memotivasi saya untuk menjadi pribadi yang berkualitas, baik di karir maupun prestasi,” katanya.
Banyaknya pejabat BSB yang juga merupakan mantan atlet olahraga, memudahkan Sandi dan teman-temannya untuk mengeksplor kemampuannya.
Beberapa prestasi pun disabetnya melalui BSB, meraih emas, perak dan perunggu di Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Inkai dan SBY Cup.
Bahkan dalam kegiatan Pekan Olahraga dan Seni (PORSENI) Badan Pembangunan Daerah (BPD) SI XII di Bandung, Jawa Barat (Jabar) 2017, Sandi dan atlit karate lainnya berhasil keluar menjadi Juara 1 di cabor Karate. Prestasi ini juga sukses membawa BSB mempertahankan juara umum.
"Ada tantangan tersendiri, tapi pihak BSB sangat mendukung peningkatan kualitas karyawannya di bidang olahraga. Bahkan, kami sampai dilatih oleh pelatih nasional yang diundang langsung oleh BSB," katanya.
Advertisement