Liputan6.com, Semarang - Lawang Sewu atau biasa juga ditulis lawangsewu di Kota Semarang, Jawa Tengah, ternyata masuk sebagai salah satu destinasi wisata paling angker di dunia versi Google Earth. Rilis ini dikeluarkan untuk menyambut Halloween yang dirayakan pada Selasa ini. Sejauh mana keangkeran Lawang Sewu?
Popularitas Lawang Sewu sebagai tempat angker terdongkrak ketika sebuah stasiun televisi nasional menyangkan reality show dan kamera infra merah bisa menangkap sosok selain manusia. Sejak itu Lawang Sewu selalu dihubungkan dengan suasana angker dan mistis. Seberapa angker sebenarnya?
Lucia Henny, seorang pelancong asal Magelang, Jawa Tengah, menyebutkan bahwa jika melihat kondisi gedung yang bersih, memang tidak ada yang seram. Namun, banyaknya cerita menyebabkan ia tak berani mendatangi gedung yang dikelola PT Kereta Api Indonesia itu.
Advertisement
Baca Juga
"Bersih dan terawat. Jauh dari kesan angker. Tapi heran saja, saya mau foto-foto kok enggak berani. Takut ada yang ikut tertangkap kamera," kata Lucia kepada Liputan6.com, Selasa (31/10/2017).
Ini berbeda dengan pengakuan generasi milenial. Diyah Amartiwi dan Istiqomah Sheila, keduanya mahasiswa dari dua universitas berbeda di Semarang. Mereka mengaku pernah mendengar cerita-cerita seram itu, namun tak menyurutkan niat untuk menuntaskan dahaganya akan sensasi keseraman yang ditimbulkan.
"Alhamdulillah sampai sekarang saya tidak menemukan apa pun. Entah kalau berfoto di ruang bawah tanah," kata Diyah yang juga peserta grand final Citizen Journalist Academy Semarang.
Ruang bawah tanah gedung Lawang Sewu memang menyeramkan. Diawali dari tangga turun yang melingkar dari besi cor, kita akan dihadapkan sejumlah ruang bawah tanah. Berdasarkan cerita yang beredar, ruang di ruang bawah tanah inilah sempat dilakukan eksekusi massal terhadap para tahanan ketika Jepang kalah dalam Perang Dunia II.
Tak ada data ataupun dokumen yang membenarkan validitas pembunuhan para tahanan itu. Namun, cerita sudah terlanjur beredar dan keseraman sudah ditebar. Ketika ditemukan puluhan ular piton berbagai ukuran, lagi-lagi Lawang Sewu menjadi rujukan sebagai pusat kerajaan ular.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
ÂRuang Misterius
Arsitek asal Unika Soegijo Pranoto yang banyak meneliti bangunan kuno Semarang, Tjahjono Rahardjo menyebutkan bahwa lorong bawah tanah di Lawang Sewu sangat mungkin berfungsi sebagai bungker.
"Salah satu tipikal bangunan Belanda memang memiliki ruangan itu dan sering dijadikan gudang bawah tanah," kata Tjahjono.
Ruang bawah tanah Lawang Sewu memang menyeramkan. Selain karena kurangnya cahaya yang masuk, ruangan bawah tanah ini juga nyaris tak pernah dibuka untuk pengunjung. Sejauh ini ruangan tersebut memang misterius.
Lorong atau terowongan bawah tanah di gedung yang dibangun pada 1904 dan selesai 1907 itu sangat besar. Gedung ini memiliki tinggi hingga 2,5 meter atau lebih, dan lebar sekitar 2 meter. Lorong bawah tanah gedung yang dibangun arsitek Profesor Jacob F Klinkhamer (TH Delft) dan BJ Quendag.
Rancangan arsitek yang berdomisili di Amsterdam itu dikerjakan di Belanda. Baru kemudian gambar-gambar dibawa ke Kota Semarang. Melihat dari cetak biru Lawangsewu tertulis bahwa site plan dan denah bangunan ini telah digambar di Amsterdam pada 1903. Begitu pula kelengkapan gambar kerjanya dibuat dan ditandatangani di Amsterdam pada 1903.
"Apa pun faktanya, saya kalau sendirian disuruh menelusuri ruangan demi ruangan malam hari tetap takut," kata Istiqomah Sheila.
Nah, benarkah Lawang Sewu adalah salah satu tempat wisata terangker di dunia sebagaimana dilansir Google Earth untuk menyambut Halloween? Tentu jawabannya ada dalam kekuatan imajinasi pengunjungnya.
Advertisement