Liputan6.com, Probolinggo - Lambannya proses evakuasi membuat bangkai paus di pesisir Probolinggo, Jawa Timur, terbawa arus dan bergeser dari posisi awal. Bangkai paus raksasa itu kini berada di tengah-tengah hutan mangrove.
Akibatnya, petugas semakin sulit mengevakuasi bangkai itu. Tubuh paus yang rusak juga menyulitkan petugas untuk mengindentifikasi jenis paus itu.
Paus yang awalnya terdampar di pantai Desa Tongas Wetan, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, bergeser sekitar 500 meter dari posisi awal. Posisi baru itu berada di tengah-tengah hutan mangrove berlumpur.
Advertisement
Sementara, bau busuk yang ditimbulkan bangkai ini semakin menyengat. Nelayan setempat berencana akan mengevakuasi paus berukuran 5 meter ini ke tengah laut. Untuk itu, nelayan bakal menyiapkan jangkar agar bangkai tidak lagi bergerak ke mana-mana.
Baca Juga
"Bangkai itu tak mungkin diangkat ke daratan dengan alat manual. Selain ekstra berat, kondisi dagingnya sudah rapuh membusuk," kata Ketua Pokwasmas Kuda Laut Kecamatan Tongas, Abdul Hasan, Selasa sore, 31 Oktober 2017.
Meski terlambat, petugas dari Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar Wilayah Kerja Surabaya, mendatangi paus itu pada Selasa siang. Petugas mengidentifikasi kematian paus itu, tetapi kesulitan untuk memastikan jenis paus malang tersebut.
"Kalau dilihat dari morfologinya sepertinya ini jenis Balin, tapi untuk spesiesnya kita perlu teliti lagi dan kemungkinan ini masih bayi paus kecil," kata Gigih Aribowo, Koordinator BPSPL Denpasar Wilayah Kerja Surabaya.
Rencananya, bangkai paus itu akan ditarik oleh nelayan pada malam tadi menggunakan perahu motor. Namun, proses ini masih tergantung pada ketinggian air laut di perairan tersebut.
Saksikan video pilihan berikut ini: