Sukses

Kisah Siswi SMK Pembawa 'Telur Ajaib' di Kendari yang Bikin Ngilu

Siswi SMK di Kendari ini mengaku mengikuti arahan bosnya yang biasa dipanggi 'Si Bro'.

Liputan6.com, Kendari - Nasib Vera (18) sang penyelundup sabu yang menggunakan anus untuk menyembunyikan barang haram itu, benar-benar apes. Setelah tertangkap di Bandara Udara Halu Oleo Kendari, Sulawesi Tenggara Selasa, 31 Oktober 2017, ternyata ada cerita pedih di balik aksi nekatnya itu.

Anak keempat dari lima bersaudara ini mengaku memilih menyimpan sabu itu dalam lubang anus karena dianggap tidak terdeteksi pihak Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan dan Bandara Haluoleo, Kendari, Sulawesi Tenggara.

Namun, untuk memasukkan 104,80 gram sabu dalam wadah plastik berbentuk telur penyu ke dalam anus itu butuh perjuangan yang maha dahsyat. Menurut Vera, saat pertama kali mencoba memasukkan sabu ke anusnya, dia merasakan perih yang luar biasa.

"Untuk mengurangi rasa perih, saya pakai bantuan sabun, sendirian," ujarnya, Rabu (1/11/2017).

Cara ini, menurut Vera, disarankan oleh bandar yang mengendalikannya dari jarak jauh. Bandar ini, kata Vera, berasal dari wilayah Tarakan, Kalimantan Utara. Vera hanya menunggu perintah via telepon seluler.

"Namanya Si Bro, dia suruh saya simpan di dalam anus," Vera mengungkapkan.

Vera menambahkan, narkoba yang sudah berada di anus ini harus segera dikeluarkan dalam waktu 24 jam. Jika tidak, Vera akan merasakan sakit perut.

Sesaat sebelum dibekuk di bandara, penyidik yang menangkap Vera membeberkan, wanita yang berpenampilan tomboi ini langsung dikenali dari ciri-cirinya. Vera juga terlihat agak lambat dan kesulitan berjalan.

Setelah ditangkap dan digeledah penyidik, tidak ditemukan narkoba di dalam tas pakaian dan saku baju atau celananya. Penyidik yang sempat bingung akhirnya memutuskan menggeledah di dalam anus Vera.

Sempat tidak mau mengakui, Vera akhirnya pasrah ketika salah satu perawat BNNP Sulawesi Tenggara memeriksa dan menemukan sabu yang ngumpet di dalam anusnya.

"Dia kita periksa saat ini, untuk sementara kita tidak rehabilitasi karena dia memang tidak menggunakan narkoba jenis sabu setelah urinenya diperiksa," ujar penyidik BNNP Sulawesi Tenggara, Isamuddin.

Dari pengakuannya, Vera sudah menjual narkoba sebanyak tiga kali. Sebelum ditangkap di Kendari, Vera sudah dua kali bolak balik Tarakan-Makassar, membawa sabu dengan menyembunyikan di anus. Dua penjualannya yang berhasil itu diakuinya dilakukan pada September 2017.

BNNP Kejar Pemesan Sabu di Kendari Sulawesi Tenggara

Vera, siswi SMK I Sungguminasa, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, tertangkap di Kota Kendari Sulawesi Tenggara dengan barang bukti 104,80 sabu di anusnya. Dari pengakuannya, Vera akan mengantarkan sabu sebanyak dua bungkusan itu kepada pemesannya yang berdomisili di Kota Kendari.

Pemesan misterius ini, diungkapkan Vera hanya berhubungan dengan "Si Bro" yang berada di wilayah Tarakan. Vera hanya diminta mengantar ke tempat pemesan di wilayah Kota Kendari.

Pemesan misterius ini, juga sudah menghubungi salah satu tukang ojek yang siap menjemput Vera di Bandar Udara Haluoleo, sebelum dibekuk pihak BNNP Sulawesi Tenggara.

"Kita masih selidiki kemungkinan dimana pemesan itu tinggal, setelah itu kami lakukan pengejaran," ujar penyidik BNNP Sulawesi Tenggara, Isamuddin.

Dari penyelidikan sementara, Vera yang lahir 7 Juli 1999 di Malaysia itu, diduga terlibat jaringan internasional. Sabu ini diakui Vera diambil dari wilayah Tawau, Sabah, Malaysia. Selanjutnya, sabu dibawa ke Tarakan dan diseberangkan ke Makassar, Sulawesi Selatan via pesawat udara.

Saksikan video pilihan di bawah ini: