Sukses

Senam Balok, Gaya Polisi Pekalongan Membuka Pagi

Bukan hanya bisa berkeringat, polisi Pekalongan yang melakukan senam balok juga bisa asah kekompakan.

Liputan6.com, Pekalongan - Selamat pagi. Saatnya polisi di Pekalongan, Jawa Tengah, membuka hari dengan berolah tubuh. Olah raga yang dipilih terbilang unik karena mereka melakukan senam balok.

Senam balok merupakan jenis senam dengan membawa balok-balok kayu besar dan panjang secara kelompok. Tujuannya untuk membentuk dan melatih fisik secara keseluruhan serta dinamis.

Dengan balok sepanjang 5 meter dan berat 30 kilogram ini, sangat membantu melatih kekuatan dan ketahanan tubuh serta kekompakkan para anggota Sat Sabhara Polres Pekalongan.

Materi senam balok diberikan oleh Aiptu Supiaji, Kanit Bikamsa, dan didampingi langsung oleh kasat Sabhara Polres Pekalongan AKP Prisandi.

"Kegiatan ini bertujuan untuk melatih kekompakan dalam menjalankan tugas-tugas di lapangan," ucap Prisandi, Jumat, 3 November 2017.

Sebelum melaksanakan senam balok, para polisi anggota Dalmas melakukan pemanasan dengan berlari mengelilingi alun-alun. Sehabis itu, anggota Dalmas memperkuat otot-otot tangan dan kekompakan kerja sama antar-anggota dalmas dengan push up berantai.

"Usai melaksanakan Lari mengelilingi alun-alun dan push up berantai, anggota Dalmas melaksanakan pemanasan ringan sebelum melaksanakan Senam Balok," kata dia.

Senam Balok, sambung Prisandi, berfungsi untuk menjaga kesehatan dan menguatkan otot-otot tangan. Selain itu, senam balok juga dipercaya bisa menjaga kekompakan sesama rekan anggota polisi karena satu balok dipegang oleh tiga orang.

"Jadi, setiap gerakan yang tidak dilaksanakan bersama-sama akan mempersulit gerakan dan juga jadi lebih berat. Tapi kebalikannya, jika gerakan dilaksanakan secara bersama-sama, akan timbul gerakan yang bagus dan ringan," tuturnya.

Kegiatan senam balok itu wajib dilakasanakan oleh anggota Dalmas setiap generasinya berdasarkan arahan dari pimpinan mereka. "Agar para anggota dalmas selalu menjaga kebugaran jasmani dan kekompakan sesama anggota," kata dia.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

 

2 dari 2 halaman

Goyang Despacito

Sebelumnya, demam lagu Despacito yang mendunia rupanya juga menjangkiti warga Tarakan, Kalimantan Utara. Begitu intro diputar, warga baik kaum muda maupun tua langsung bergoyang.

Sebagian yang hapal lirik lagu yang disebut erotis bahkan langsung bersenandung. Gerak mereka makin menjadi saat instruktur zumba, seorang lelaki bertubuh tambun, dengan hebohnya bergoyang di atas panggung.

Sekitar 100an orang bergoyang bersama pada Minggu pagi, 13 Agustus 2017, di sekitar Stadion Datu Adil itu. Padahal, hujan yang turun sejak dini hari masih awet mengiringi acara pembuka Jalan Sehat 5 Km.

Acara tersebut digelar untuk memeriahkan HUT RI ke-72 sebagai bagian program BUMN Hadir Untuk Negeri. Khusus untuk di Tarakan, Kementerian BUMN menugaskan PT RNI dan Perum Bulog bersama-sama.

Alunan Despacito ternyata menjadi lagu penutup zumba yang berlangsung sekitar 30 menit. Meski begitu, keringat yang diharapkan cukup mengalir deras. Dengan catatan, seluruh gerakan diikuti sungguh-sungguh.

Wali Kota Tarakan, Sofian Raga menuturkan, antusiasme warga berolahraga pada Minggu pagi itu bukan hal luar biasa. Hal itu, kata dia, sudah dibiasakan melalui program Senam Bersama andalan pemerintah. Dalam program itu, warga diwajibkan berolahraga bersama di tempat masing-masing.

"Saya keliling setiap Minggu ke kelurahan-kelurahan sambil silaturahmi dengan warga. Ada 20 kelurahan di Tarakan ini," kata Sofian kepada Liputan6.com.

Untuk menarik perhatian warga, ia meminta panitia menyediakan doorprize tiap minggu. "Doorprize-nya bisa berbentuk kue, roti. Kecil-kecil saja, yang penting senang-senang," ucapnya.

Ia menyebut program Senam Bersama cukup berhasil meningkatkan tingkat kesehatan warga. Di sisi lain, acara olahraga juga dinilai efektif untuk mempererat hubungan antarmasyarakat. Keakraban itu penting, kata dia, mengingat penduduk Tarakan yang berjumlah 120 ribu itu terbilang plural.

"Penduduk kita ini bertambah 10 ribu sampai 12 ribu per tahun, dari seluruh Indonesia. Jadi, Tarakan itu Indonesia Raya," katanya.