Sukses

Puluhan Warga Kota Sukabumi Muntah-Muntah Usai Makan Bubur Ayam

Pemkot Sukabumi menetapkan insiden muntah-muntah warga Sukabumi usai makan bubur ayam sebagai kejadian luar biasa.

Liputan6.com, Sukabumi - Puluhan warga Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi, Jawa Barat, dilarikan ke rumah sakit. Mereka mengalami gejala keracunan usai mengkonsumsi bubur ayam yang dijual pedagang kaki lima di sekitar permukiman.

Informasi yang dihimpun Liputan6.com, para korban dilarikan ke dua rumah sakit berbeda. Sebanyak 17 orang ditangani di RSUD R Syamsudin SH, serta empat orang lainnya di RSUD Al Mulk, Kecamatan Lembursitu.

"Anak saya muntah-muntah dan diare setelah makan bubur. Makanya langsung saya bawa ke rumah sakit," kata Ratih, seorang warga, di IGD RSUD R Syamsudin, Minggu, 5 November 2017.

Ratih mengatakan, putranya, Endsel, yang baru berusia tiga tahun makan bubur ayam pukul 07.30 WIB. Sekitar dua jam berselang, gejala keracunan mulai terlihat hingga anaknya kelelahan.

Awalnya, Ratih mengira anaknya hanya masuk angin. Ia baru tersadar anaknya keracunan bubur, setelah melihat banyak warga yang mengalami gejala serupa.

"Ternyata banyak juga warga yang keracunan setelah makan bubur ayam itu," ujar Ratih.

Ketua Tim Penanganan Informasi dan Keluhan RSUD R Syamsudin SH, Wahyu Handriana mengatakan, warga yang mengeluhkan gejala keracunan berdatangan sejak pagi hingga sore.

"Jumlah warga yang ditangani di sini 17 orang," tutur Wahyu.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

2 dari 2 halaman

Kejadian Luar Biasa

Wahyu mengatakan, seluruh pasien mengaku mengalami gejala keracunan usai mengkonsumsi bubur ayam dari pedagang yang biasa berjualan sekitar permukiman warga. Untuk memastikan penyebabnya, Dinas Kesehatan Kota Sukabumi akan memeriksa sampel bubur.

"Sampelnya sudah diambil, nanti bisa diketahui pasti penyebabnya," tutur Wahyu.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, meninjau kondisi korban diduga keracunan bubur ayam di RSUD R Syamsudin SH. Menurut dia, terdapat empat korban lain yang ditangani di RSUD Al Mulk.

Fahmi mengatakan, Pemerintah Kota atau Pemkot Sukabumi menetapkan peristiwa keracunan massal ini sebagai kejadian luar biasa. Seluruh biaya perawatan akan ditanggung oleh Pemkot Sukabumi.

"Sebagian besar warga kondisinya membaik dan sudah diperbolehkan pulang," kata Fahmi.

Ia menambahkan, petugas kesehatan tengah fokus menangani para korban yang masih dirawat. Pihaknya berharap seluruh korban segera diperbolehkan pulang.