Sukses

Mandi Terakhir Bocah 3 Tahun di Kolam Renang Batu Nona Kupang

Musibah bocah tenggelam di kolam renang Batu Nona, Kupang, NTT, itu terjadi saat keluarga istirahat makan.

Liputan6.com, Kupang - Bocah tenggelam hingga kehilangan nyawa kembali terjadi di kolam renang Batu Nona, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Kali ini, bocah usia tiga tahun bernama Giandro Ratu Uly meninggal dunia usai mandi di kolam yang berlokasi di Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Minggu, 5 November 2017 sekitar pukul 16.50 Wita.

Kejadian itu berawal saat korban bersama keluarga berjumlah 12 orang mendatangi tempat rekreasi kolam Batu Nona sekitar pukul 13.00 Wita untuk mandi. Sekitar pukul 16.35 Wita, korban dan keluarga lainnya keluar dari kolam untuk beristirahat makan.

Namun, korban dan anak-anak lainnya turun kembali ke dalam kolam untuk mandi. Karel Hajo, seorang saksi mata mengatakan, dirinya ikut masuk di kolam sebelahnya untuk mandi.

"Saya lihat korban tidak ada lagi, sehingga saya bertanya ke salah satu anak yang ikut mandi. Namun, dia juga menjawab tidak tahu," ucap Karel, Senin (6/11/2017).

Saat itu, menurut pria berusia 39 tahun tersebut, semua berpencar mencari di sekitar kolam. Sekitar lima menit kemudian, korban berhasil ditemukan di dasar kolam dengan kedalaman sekitar satu meter.

"Saat diangkat busa keluar dari mulut korban," ujar Karel.

Korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) SK Lerik, Kota Kupang, guna mendapat perawatan. Namun, nyawa murid Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) asal Kelurahan Nunbaun Delha itu tak tertolong.

"Korban sempat dipasang oksigen, tetapi berselang lima menit, pihak rumah sakit menyampaikan korban sudah meninggal dunia," tutur Karel.

Adapun Kapolsek Kelapa Lima, AKP Didik Kurnianto mengatakan, polisi belum meminta keterangan keluarga korban karena masih dalam suasana duka. "Saksi mengaku dia yang membawa korban bersama-sama anak-anaknya serta keluarga lainnya untuk mandi di kolam Batu Nona karena masih ada hubungan keluarga," dia menambahkan.

Saat ini, menurut Didik, jenazah bocah tenggelam itu sudah diserahkan ke keluarga untuk disemayamkan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 3 halaman

Bocah 6 Tahun Juga Tenggelam

Sebelumnya, Eldath Taloan (6), warga Jalan Jati Rosa, RT 15 RW 06, Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, NTT, tewas tenggelam di kolam renang Batu Nona. Eldath mengikuti piknik yang diselenggarakan PAUD Diaspora Kupang, pada Jumat, 19 Mei 2017.

Kapolsek Kelapa Lima, AKP Basith Algadri membenarkan kejadian tersebut. Tragedi tersebut berawal ketika korban ditemani kakeknya mengikuti kegiatan piknik yang diselenggarakan oleh pihak PAUD di Pantai Batu Nona Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang.

"Kegiatan itu diikuti 20 murid PAUD Diaspora ditemani orangtua masing-masing beserta tiga guru," ujar Basith, Sabtu, 20 Mei 2017.

Basith menjelaskan, sesuai keterangan kakek korban, setiba di lokasi kejadian, Eldath bersama teman-temannya langsung berenang menggunakan pelampung. Tak lama kemudian, korban mengaku kedinginan.

"Korban bilang kedinginan, sehingga saksi menyuruh korban keluar dari kolam renang dan menyuruh memberikan pelampung kepada teman korban," tuturnya.

Setelah Eldath keluar dari kolam renang, saksi tidak lagi memperhatikan korban karena sedang memperhatikan anaknya, Aira dan Grifin, yang juga ikut pada saat itu. "Saat itulah korban tenggelam," kata Basith.

Korban sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong. Jasad korban kemudian diserahkan ke pihak keluarga.

3 dari 3 halaman

2 Bocah Tewas Tenggelam di Kolam Renang Hotel

Bocah tenggelam di kolam renang tak hanya terjadi Kota Kupang, NTT. Beberapa bulan lalu, dua bocah kakak beradik meninggal karena tenggelam di kolam renang hotel di Desa Nagrak, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Korban yang bernama Annisa Shafira (7) dan Hafizh Rizqi (5) itu tenggelam pada Sabtu 13 Mei 2017. Keduanya yang tengah liburan itu tak tertolong nyawanya, karena diduga terlalu banyak minum air kolam.

Kanit Reskrim Polsek Sukaraja, AKP Dali Saputra membenarkan kejadian tersebut. Saat kejadian, kolam renang ramai pengunjung, namun tidak ada satu pun pengunjung yang mengetahui kejadian tersebut.

"Kejadiannya pukul 17.00 WIB," kata Dali di Bogor, Senin, 15 Mei 2017.

Dali menjelaskan, saat kejadian sang ayah sedang mengikuti rapat perusahaan di hotel mewah itu. Warga Kerinci V, Kelurahan Abadi Jaya, Kecamatan Sukmajaya, Depok ini menginap di hotel tersebut sejak Kamis 11 Mei 2017.

"Ayah korban membawa semua anggota keluarganya menginap sekalian berlibur," kata dia.

Kepada polisi, saksi bernama Arif Usman, guru yoga di hotel tersebut menuturkan, yang dia tahu kedua bocah itu sudah dikerumuni pengunjung.

Dalam keadaan tak sadarkan diri, Arif kemudian memberikan pertolongan pertama. Karena upayanya tidak membuahkan hasil, anak pasangan Mahmudi (39) dan Inna Magdalena (35) itu lalu dibawa ke RSUD Ciawi.

Saat perjalanan menuju rumah sakit, Hafizh meninggal dunia. Sedangkan sang kakak, Annisa mengembuskan napas terakhirnya saat dalam perawatan. Oleh keluarganya, kedua korban tenggelam itu langsung dibawa ke rumah duka.

Sementara, empat orang dari pihak hotel yang dikonfirmasi mengaku tidak mengetahui adanya korban tenggelam tersebut. Mulai dari humas hingga manajer hotel.

"Saya enggak tahu mas. Saya lagi cuti," ujar Yoga, humas hotel tersebut.

Hal senada juga diutarakan manajer hotel, Yulia. "Saya enggak tahu. Saya lagi di Semarang," ujar dia.