Sukses

Akhir Kisah Kasih Muda Mudi Asal Purbalingga di Pantai Setrojenar

Tim Basarnas masih mencari keberadaan pemuda asal Purbalingga, Jawa Tengah itu.

Liputan6.com, Kebumen - Sepasang muda mudi asal Kabupaten Purbalingga hanyut terbawa ombak Pantai Setrojenar, Kecamatan Bulus Pesantren, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Minggu 5 November 2017. Korban diketahui bernama Dwi Arif Ismoyo (22) dan Nurul (19), keduanya warga Desa Babakan, Kecamatan Kalimanah, Kabupaten Purbalingga.

Hingga kemarin, upaya pencarian yang digelar Tim SAR gabungan sudah membuahkan hasil. Pagi ini, Senin (6/11/2017), jenazah Nurul sudah ditemukan.

"Pencarian kami lanjutkan besok (Senin, 6/11/2017), sembari memasang lampu tembak dan menyisir garis pantai," kata Koordinator Basarnas Pos SAR Cilacap, Mulwahyono ketika dihubungi Liputan6.com.

Ia menuturkan, kedua korban berangkat dari Purbalingga bersama dua temannya, Andika Yulianto (21) dan Anggi Widihastuti (20). Mereka sampai di Pantai Setrojenar, sekitar pukul 13.00 WIB. Berselang setengah jam, kedua korban turun mandi di bibir pantai.

Sepasang muda-mudi asal Kabupaten Purbalingga hanyut terbawa ombak Pantai Setrojenar, Kecamatan Bulus Pesantren, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Minggu 5 November 2017. (Liputan6.com/Galuh Widoera/dok. Basarnas)

"Sekitar pukul 14.30 WIB, Andika dan Anggi melihat korban terseret ombak. Kemungkinan kedua korban berenang terlalu jauh dari bibir pantai," katanya.

Dari keterangan saksi, sebelum hanyut terbawa ombak, korban Dwi Arif Ismoyo hanya memakai celana pendek berwarna putih abu-abu. Sedangkan korban Nurul memakai kaus motif garis cokelat abu-abu dan celana pendek warna hitam.

Jenazah Nurul ditemukan nelayan sekitar 10 kilometer dari lokasi kejadian. Jenazah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kebumen, untuk pemeriksaan lebih lanjut dari inafis dan tim medis.

Sementara, tim masih melakukan operasi pencarian karena korban laki-laki atas nama Dwi Arif Ismoyo belum ditemukan.

Simak video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Pekerja Proyek Hanyut Terseret Banjir di Magetan

Sementara di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, seorang pekerja proyek, Munajib (45), hanyut terbawa banjir bandang yang melanda Desa Sidowayah, Kecamatan Panekan, pada Sabtu sore, 28 Oktober 2017. Namun, hingga Sabtu malam, Munajib belum diketemukan.

Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan, Fery Yoga Saputra, menyebutkan Munajib berasal dari Dusun Tlogodringo, Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Tim dari BPBD sudah berada di lokasi bencana banjir. "Namun, karena arus sungai masih sangat deras, tim belum bisa menemukan korban dan pencarian korban akan dilanjutkan besok (Minggu, 29 Oktober 2017) pagi," ucap Fery, Sabtu malam, 28 Oktober 2017, dilansir Antara.

Dia menambahkan, Basarnas Pos Trenggalek yang dimintai bantuan sudah berangkat dari Trenggalek menuju lokasi bencana. "Malam ini Basarnas sudah meluncur dari Trenggalek menuju lokasi. Mudah-mudahan besok pagi korban sudah bisa ditemukan," Fery berharap.

Fery menuturkan, peristiwa tersebut terjadi di lokasi proyek jembatan Setugu, Desa Sidowayah. Saat itu, korban beristirahat di kamp setelah makan sore.

Setelah istirahat dan makan sore, korban berniat keluar dari kamp untuk mengambil alat kerja yang tertinggal di lokasi proyek. "Tak lama kemudian, pekerja lainnya Dwi Suharno melihat korban terseret aliran sungai," ujarnya.

Ia menjelaskan, ciri-ciri korban antara lain tinggi badan 165 sentimeter, mengenakan baju warna ungu, dan celana hitam.

Menurut Fery, sebagian wilayah Magetan dilanda hujan deras, sehingga mengakibatkan banjir. Selain itu, terjadi angin puting beliung yang mengakibatkan sebagian rumah rusak.