Sukses

Polemik Rencana Tausiah Dua Pentolan Aksi 411 di Garut

Sejumlah kelompok menolak kedatangan Ustaz Bahtiar Nasir dan KH Ahmad Shabri Lubis.

Liputan6.com, Garut - Rencana kedatangan Ustaz Bahtiar Nasir dan KH Ahmad Shabri Lubis pada tablig akbar di alun-alun Garut, Jawa Barat, Sabtu mendatang, 11 November 2017, mendapat penolakan ormas Islam.

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Garut, Jawa Barat, secara tegas menolak kehadiran dua ustaz orator utama Aksi Bela Islam 411 di Jakarta November, tahun lalu itu.

Wakil Sekretaris PCNU Garut, Aceng Hilman Umar Basori mengakui jika lembaganya, memberikan penolakan dalam surat tertulis kepada DKM Masjid Agung Garut, perihal kedatangan termasuk rencana dakwah dua tokoh Islam yang cukup vokal itu.

"Yang kami tolak itu pengisi acaranya bukan acaranya, kami tak menolak pengajiannya silahkan saja. Dulu ada Aa Gym dakwah di Masjid Agung saja kami dukung," ujar Aceng Hilman di Kantor PCNU Garut, Senin, 6 November 2017.

Menurutnya, penolakan kehadiran kedua ulama itu bukan tanpa alasan, Berdasarkan kajian yang dilakukan PCNU, ada beberapa faktor yang menyebabkan lembaganya menolak kehadiran Ustaz Bahtiar Nasir.

"Judulnya saja Garut Bumi Islam. Kalau seperti itu yang di luar Islam tidak boleh tinggal di Garut? Bukannya kami tak setuju, tapi ada prinsip di Islam yang toleran, seimbang, dan menyayangi seluruh umat," ucap Aceng.

Simak video pilihan berikut ini:

 

2 dari 2 halaman

Alasan Penolakan Tausiah Ustaz Bactiar Nasir di Garut

Selain itu, Aceng Hilman menyebut jika dalam spanduk acara, di atas bendera merah putih terdapat bendera yang biasa digunakan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Padahal HTI sudah jelas dilarang oleh pemerintah.

Sehingga dengan adanya logo tersebut, seolah mempertegas eksistensi organisasi ilegal yang memberi ketakutan kepada warga.

"Apalagi Bahtiar Nasir cenderung membiarkan radikalisme atas nama agama. Ia (Bahtiar Nasir) tak tegas terhadap paham radikalisme," ujarnya.

Lembaganya menilai isi dakwah ustaz Bahtiar Nasir tidak memiliki agenda tersembunyi yang dibalut dengan konsep tablig akbar, sehingga kedatangannya beberapa waktu lalu dan berceramah ke Garut, PCNU Garut merasa kecolongan.

"Makanya sekarang kami tidak ingin kecolongan lagi. Bukan kami yang harus konfirmasi, tapi mereka (panitia tablig akbar) yang harus menerangkan ke kami," pinta dia.

Untuk itu, dalam menjaga kerukunan dan ketenteraman umat beragama di Garut, lembaganya meminta dan menolak dengan tegas, kehadiran Ustaz Bahtiar Nasir ke Garut.

"Jika tetap dilaksanakan, maka PCNU akan turun ke lapangan untuk mengadang kehadiran Ustaz Bahtiar Nasir ke Masjid Agung Garut," ancam dia.

Dari informasi yang berhasil dihimpun di lapangan, Ustaz Bahtiar Nasir akan melakukan tablig akbar di Masjid Agung Garut pada Sabtu (11/11/2017) mendatang.

Dalam surat yang diberikan pada Minggu, 5 November 2017, tertuang jika penolakan karena tausiah yang diberikan kedua ulama itu tidak menyejukkan, bahkan cenderung melukai perasaan sebagian warga Indonesia.