Sukses

Ditanya 3 Kali, Penumpang Pesawat Tetap Mengaku Bawa Bom

Petugas keamanan bandara menanyai penumpang pesawat tujuan Kualanamu itu sampai tiga kali. Jawabannya, tetap mengaku bawa bom.

Liputan6.com, Lhokseumawe - Seorang pria, Mah (32) yang mengaku membawa bom saat akan menumpang pesawat di Bandara Malikussaleh, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, akhirnya ditahan polisi pada Kamis, 9 November 2017.

Penumpang yang berencana akan terbang dengan pesawat Wings dengan nomor penerbangan IW1251 PK-WFT tujuan Bandara Kualanamu itu saat diperiksa petugas bandara mengaku bahwa barang yang dibawanya adalah bom.

"Pertanyaan itu sudah diajukan tiga kali oleh petugas dan jawabannya tetap sama, sehingga pihak bandara menghubungi pihak kepolisian dan selanjutnya dilakukan penangkapan serta penggeledahan," kata Kapolres Lhokseumawe AKBP Hendri Budiman, dilansir Antara.

Setelah sampai di kantor polisi, petugas menggeledah barang bawaan pria itu. Ternyata isinya tidak ada kaitannya dengan bahan peledak, namun hanya barang-barang tak berbahaya, seperti jeruk bali, kopi, dodol serta pakaian yang dibawakan sebagai oleh-oleh untuk kakaknya.

Pria tersebut lahir di Glee Dagang, Kabupaten Aceh Utara, saat ini menetap di Desa Batu Jaya, Kecamatan Batu Ceper, Kota Tanggerang, Jawa Barat. "Saat diinterogasi, yang bersangkutan menjawab bahwa perkataannya kepada petugas tentang bom tersebut hanyalah bercanda saja," ujar Kapolres Lhokseumawe.

Kapolres, saat menghubungi pihak keluarganya, mengatakan bahwa yang bersangkutan dalam tahap pengobatan terkait penyakit yang dialaminya. Menurut penyidikan, yang bersangkutan masih menjalani pengobatan alternatif dan medis pada salah satu rumah sakit di Cipondok Jakarta.

Terkait kondisi kesehatan pria tersebut, Kapolres menjawab bahwa proses lanjut akan sesuai ketentuan. Namun sebelumnya, pihaknya akan melihat dulu bagaimana rekam medis pria mengaku bawa bom itu dari pihak dokter.

Jika benar sakit, ia akan mengkoordinasikan solusinya kepada kejaksaan dan pengadilan.

Terkait peristiwa itu, Kapolres mengimbau kepada masyarakat supaya tidak bercanda pada tempat-tempat yang membuat resah dan mengandung resiko, karena dapat menganggu kenyamanan orang lain.

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Bom Ikan Meledak

Di tempat berbeda, senjata makan tuan dialami dua nelayan asal Desa Torsiaje Jaya, Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo yang menangkap ikan dengan cara mengebom. Keduanya, Erbis Pasandre (35) dan Ibo Lasida (27), mengalami luka  di bagian tubuh akibat terkena ledakan bom ikan yang mereka gunakan.

Pada Kamis 9 Oktober 2017, sekitar pukul 11.00 Wita, kedua nelayan tengah berada di perairan Lemito, Kabupaten Pohuwato dengan maksud menangkap ikan dengan mengunakan bom. Nahas, keduanya justru terkena ledakan dari bom ikan yang mereka bawa.  

"Mungkin karena ada kesalahan teknis, justru mereka sendiri yang terkena," kata Kapolsek Popayato, Ipda Muhamad Taufik.

Namun, dirinya belum dapat memastikan apakah kedua korban sekaligus pengebom ikan itu, terkena ledakan saat berada di perahu atau tengah menyelam di laut, termasuk ukuran bom ikan yang mereka gunakan. Dalam perstiwa ini, satu orang terluka parah dengan pergelangan tangan putus .

"Korban Erbis mengalami luka berat dengan  lengan kanan robek dan pergelangan tangan kanannya putus, sedangkan rekannya Ibo mengalami luka ringan di bagian pinggang kanan dan pergelangan tangan kanan," kata Kapolres Pohuwato AKBP Ary Donny Setiawan.

Usai terkena ledakan, kedua korban sempat dievakuasi mengunakan perahu ke Puskesmas Popayato. Tak lama kemudian, dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Marisa karena salah satu korban mengalami luka yang cukup parah.

Polres Pohuwato sendiri masih menyelidiki kasus ledakan bom ikan yang melukai dua nelayan itu.

Â