Liputan6.com, Garut - Acara tablig akbar dua pentolan Aksi Bela Islam 411 Ustad Bahtiar Nasir dan KH Ahmad Shabri Lubis di Lapangan Kerkof, Jalan Merdeka, kabupaten Garut, Sabtu pagi ini (11/11/2017) berjalan aman dan kondusif.
Kepala Bagian Operasi Polres Garut Kompol Liman Heryawan menyatakan, kegiatan tablig akbar yang dihadiri ribuan muslim dari berbagai daerah dan para ulama berlangsung aman dan terkendali.
"Sejauh ini situasi sementara aman terkendali, massa yang kontra tidak tahu ada atau enggak karena tidak ada identitas," ujar Liman.
Advertisement
Pelaksanaan kegiatan tablig akbar kali ini yang menghadirkan dai utama dua tokoh sentral Aksi Bela Islam pada November tahun lalu ini cukup riskan.
Baca Juga
PCNU Garut yang tidak terima dengan isi dakwah yang dinilai kerap mengancam persatuan umat ini, telah menurunkan pasukan keamanan barisan serbaguna (banser) yang dipusatkan di salah satu pesantren.
Panitia pun tak kalah siaga, sejak kedatangan UBN panggilan Ustad Bahtiar Nasir, telah bersiaga dengan menerjunkan PFI dan perwakilan ormas Islam lainnya.
Namun, berkat kesigapan petugas, pelaksanaan tablig akbar yang dihadiri ribuan jemaah ini berlangsung aman. "Kita siap siaga agar tetap aman," kata dia.
Liman mengatakan, untuk tablig akbar ini sebanyak 1.922 personel gabungan dari polres Garut, TNI, Dinas Perhubungan dan Satpol PP, dan bantuan dari Polda Jabar disiagakan.
"Mereka tersebar, tidak hanya di Lapang Kerkof, tetapi di titik-titik strategis lainnya," kata dia.
Simak video pilihan berikut ini:
Isi Tausiah Bahtiar Nasir dalam Tablig Akbar di Garut
Pada pelaksanaan tablig akbar kali ini, seluruh rangkaian acara berjalan lancar. Tampak ribuan jemaah dari berbagai daerah tumpek di lapangan Kerkof Merdeka, meskipun cuaca terik menyengat, tetapi hal itu tidak mengurangi antusiasme pengunjung yang hadir.
Dalam dakwahnya, Bahtiar Nasir yang mulai naik podium sekitar pukul 10.00 WIB, mengajak umat Islam memilih pemimpin yang siap memperjuangkan Islam.
Selain itu, ia menyampaikan pentingnya Pancasila, khususnya sila pertama sebagai rujukan, sehingga segala paham yang tak berlandaskan pada ketuhanan harus musnah dari Indonesia.
"Memilih pemimpinnya yang siap membela rakyatnya, kalau umat Islam pilih pemimpin yang siap menangkan umat Islam, membela kepentingan umat Islam," kata Bahtiar.
Dia pun menegaskan jika kegiatan tablig akbar kali ini murni untuk kepentingan Islam, tanpa ada kepentingan politik. "Tidak ada embel-embel kepentingan politik atau apa pun," ucapnya.
Meskipun demikian, insiden kecil sempat terjadi di penghujung acara, saat UBN meninggalkan lokasi sekitar pukul 12.30 WIB, terjadi keributan kecil antara wartawan dengan berikade pengamanan yang diberikan panitia.
Para wartawan yang ingin mewawancarai Bahtiar Nasir dihalau oleh petugas keamanan internal sambil membentak-bentak melarang wartawan untuk mewawancarai Bahtiar Nasir. Insiden reda setelah Bahtiar Nasir akhirnya bersedia diwawancara.
Advertisement