Sukses

Kronologi Pembakaran Mapolres Dharmasraya di Minggu Pagi

Dua pria berbaju hitam ditembak mati polisi di saat sibuk memadamkan api yang menghanguskan Markas Polres Dharmasraya.

Liputan6.com, Pulau Punjung - Markas Polres Dharmasraya di Sumatera Barat terbakar hebat. Adanya api mulai diketahui sekitar pukul 02.45 WIB. Seluruh bangunan utama Polres Dharmasraya pun hangus terbakar.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Liputan6.com, kebakaran diduga berasal dari ruangan belakang antara Ruang Siwas dan Ruang Sitipol Polres Dharmasraya.

Petugas piket di Sentra Pelayanan Kepolisian Polres Dharmasraya yang melihat gumpalan asap tebal, mencoba untuk memadamkan api dengan peralatan yang ada sambil berteriak mencari pertolongan. Sekitar 15 menit kemudian, dua unit mobil pemadam kebakaran tiba di markas.

Saat sibuk memadamkan kebakaran, salah seorang petugas pemadam kebakaran melihat dua orang berbaju hitam memegang busur panah berada di sekitar markas Polres Dharmasraya. Ia memberitahukan informasi tersebut kepada polisi yang ada.

Polisi kemudian mengepung kedua orang berbaju hitam itu, tapi keduanya melawan. Kapolres Dharmasraya, AKBP Rudy Yulianto mengatakan keduanya melepaskan busur panah ke arah polisi yang dibalas polisi dengan menembakkan peluru ke udara.

"Kedua pelaku saat melakukan penyerangan menggunakan perlengkapan yang membahayakan, seperti anak panah, sangkur, dan busur," kata Rudy di Pulau Punjung, Minggu (12/11/2017), dilansir Antara.

Ia mengatakan keduanya masih melawan meski tembakan peringatan sudah diletuskan. Polisi selanjutnya menembak kedua pria berbaju hitam itu hingga keduanya tersungkur dan meninggal dunia.

Hingga kini, kata Rudy, polisi belum bisa mengungkapkan motif pembakaran Mapolres Dharmasraya, begitu pula dengan identitas kedua pria berbaju hitam itu.

"Masih dalam penyelidikan, namun yang intinya Markas Polres Dharmasraya diserang orang tidak dikenal sekaligus membakar," katanya.

Polisi mengamankan sejumlah barang bukti. Di antaranya, satu busur panah, delapan buah anak panah, tiga buah sangkur, sebilah pisau kecil, sebuah sarung tangan berwarna hitam, dan selembar kertas berisikan pesan "Saudara Kalian ABU ‘AZzam Al Khorbily 21 Safar 1439 H di Bumi Allah".

Saksikan video pilihan berikut: