Liputan6.com, Pemalang - Pemadaman aliran listrik terjadi di Desa Mereng, Kecamatan Warungpring Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Sabtu malam, 11 November 2017. Sama seperti warga lainnya yang mencari penerangan alternatif, nenek Tamiyah (80) pun bergegas menyalakan lampu teplok berbahan bakar minyak tanah.
Seusai Isya, Nenek Tamiyah tertidur. Tamiyah berpikir baru akan mematikan teploknya saat listrik telah menyala. Celaka, nenek Tamiyah terlalu lelap dan tak mengetahui jika minyak teploknya tumpah sehingga api menjalar dan menyebabkan kebakaran.
Advertisement
Baca Juga
Terpapar hawa panas api, Tamiyah terbangun, Minggu dini hari, 12 November 2017, sekitar pukul 01.30 WIB. Kala itu, api sudah membesar dan telah membakar sebagian rumahnya yang semi permanen.
Api cepat membakar lantaran sebagian rumah masih terbuat dari papan. Untungnya, nenek Tamiyah selamat kala api nyaris membakar habis rumahnya.
Panik, Nenek Tamiyah lantas keluar rumah dan berteriak membangunkan tetangganya. Tetangga pun secara gotong royong berusaha mematikan api.
Â
Simak video pilihan berikut ini:
Â
Api Menjalar ke Tiga Rumah Tetangga Nenek Tamiyah
Sayangnya, angin bertiup kencang sehingga api merembet ke tiga rumah lainnya. Api menjalar dengan mudah lantaran bangunan rata-rata terbuat dari bahan mudah terbakar, seperti papan dan triplek.
Dalam tempo dua jam, api telah menjalar ke tiga rumah lainnya, yakni ke rumah Kodim, Musriah, dan Fathori. Keempat rumah, termasuk rumah Nenek Tamiyah pun ludes dilalap si jago merah. Lantaran angin kencang pula, api sulit dikendalikan.
"Kebakaran dipicu oleh lampu teplok yang dinyalakan oleh nenek Tamiyah karena listrik padam," kata Kapolsek Warungpring, AKP Abdul Mukti, Minggu, 12 November 2017.
Pemadam kebakaran tiba ketika empat bangunan sudah nyaris habis dilalap si jago merah. Amukan api berhasil dipadamkan dua jam kemudian sehingga tak menimbulkan kebakaran lebih besar di permukiman padat penduduk itu.
Mukti menerangkan, dari hasil penyelidikan dan olah TKP, tak ditemukan indikasi tindak pidana. Kebakaran murni lantaran dipicu lampu teplok. Meski tak sampai menimbulkan korban jiwa, tetapi kerugian materiel ditaksir sekitar Rp 250 juta.
Advertisement