Solo - Pasar Klithikan Notoharjo, Semanggi, memang terkenal sebagai pusatnya barang bekas di Solo. Namun, tidak semua yang dijual di sana merupakan barang bekas.
Ada beberapa penjual yang memasarkan barang baru. Namun, image sebagai pusat barang bekas memang tidak bisa dipisahkan dari Pasar Klithikan Notoharjo.
Advertisement
Baca Juga
Tapi tahukah Anda, jika di lokasi yang sama ada Pasar Oprokan pagi? Barang-barang yang dijual di pasar ini sangat lengkap. Mulai dari alat rumah tangga, onderdil kendaraan, busana, barang- barang kuno, mainan anak, perlengkapan sepeda, alat elektronik, buku, dan barang bekas lainnya.
Bisa dikatakan 98 persen yang dijual di Pasar Oprokan pagi ini adalah barang bekas. Sisanya adalah barang baru. Pasar ini mulai buka sekitar pukul 04.30 WIB sampai pukul 09.00 WIB.
Para pedagang berjajar di pelataran Pasar Notoharjo. Tidak ada kios atau ruko yang digunakan untuk berjualan. Hanya di jalan-jalan kompleks Notoharjo saja.
Simak video pilihan berikut ini:
Warga Tak Pernah Bosan Mengunjungi Pasar Oprokan
Pasar Oprokan tidak pernah sepi pengunjung. Setiap hari pasar ini disesaki oleh para pencari barang bekas dari berbagai daerah. Apalagi saat hari Minggu, jumlah pengunjungnya bisa mencapai ribuan orang. Ada yang dari Klaten, Wonogiri, Sragen, dan sejumlah daerah lainnya.
Salah satu pengunjung, Siswanto (40), warga Sragen, hampir setiap hari datang ke pasar ini. Mulai dari iseng jalan-jalan saja, sampai mencari barang bekas. Meski datang setiap hari, dirinya mengaku tidak pernah bosan untuk datang ke tempat ini.
"Dulu saya dapat velg dan ban masih bagus dengan harga hanya Rp 75.000 saja. Jadi memang kalau pandai menawar dan memilih bisa mendapatkan harga murah," katanya kepada JawaPos.com, Minggu, 12 November 2017.
Selain Siswanto, Surip (56), juga mengaku sering datang ke Pasar Oprokan. Menurut dia, Pasar Oprokan ini sangat lengkap dan harganya juga sangat terjangkau. Dia pun sering menyempatkan datang ke Pasar Oprokan pagi ini untuk mencari perlengkapan rumah yang dibutuhkannya.
"Kalau sedang mencari barang saya datang ke tempat ini," udap Surip.
Advertisement
Laris Manis Tanjung Kimpul
Sementara itu, salah satu pedagang, Bambang (35), mengatakan, dalam sehari rata-rata omzet yang didapatkannya mencapai Rp 250 ribu. "Tetapi kalau pas hari Minggu bisa dua kali lipat, yakni Rp 500 ribu," kata dia.
Bambang sudah delapan tahun berjualan di Pasar Oprokan pagi. Ia berjualan bersama dua temannya, yakni Landung dan Supri. Sebelumnya, Bambang adalah seorang karyawan pabrik. Kemudian dia memilih keluar dari pabrik dan berjualan di Pasar Oprokan.
"Saya khusus jual mainan anak-anak. Mainan-mainan ini kami dapatkan di sejumlah pusat jual beli rosok. Harga mainan yang kami jual rata-rata Rp 5 ribu saja," tutur Bambang.
Hal yang sama diungkapkan pedagang lainnya, Joko (45). Sebelum ke Notoharjo, dirinya sempat jualan barang bekas di daerah Gading. Kemudian pindah ke Notoharjo karena ada penataan di kawasan Gading. "Kalau hasilnya tidak menentu, tapi ya cukuplah untuk kebutuhan sehari-hari," dia menandaskan.