Sukses

Titik Terang Kematian 4 Paus yang Terdampar di Pantai Aceh

Sebelumnya, empat dari 10 paus yang terdampar di Pantai Ujung Kareung, Gampong Durung, Kecamatan, Aceh Besar, hari ini ditemukan mati.

Liputan6.com, Aceh Besar - Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Sapto Prabowo mengatakan, empat paus yang mati di Aceh Besar diduga terkontaminasi jamur.

"Dugaan sementara, empat paus mati yang sebelumnya sempat terdampar di Aceh Besar terkena jamur di kulit dan mulut," ucap Prabowo di Aceh Besar, Selasa (14/11/2017), dilansir Antara.

Sebelumnya, empat dari 10 paus terdampar di Pantai Ujung Kareung, Gampong Durung, Kecamatan, Aceh Besar, hari ini ditemukan mati. Paus-paus tersebut terdampar sejak kemarin pagi.

Dia menjelaskan, dugaan terkena jamur setelah tim BKSDA, tim ahli paus dari Bali, serta instansi terkait lainnya memeriksa kondisi bangkai empat paus itu.

Prabowo menyebutkan, dugaan terkena jamur bisa dilihat di kulit dan mulut paus. Jamur itu sudah berulat ketika diperiksa. Jamur memengaruhi metabolisme paus, sehingga diduga menyebabkan kematian hewan vertebrata berparu-paru terbesar di dunia itu.

Untuk memastikan penyebab kematian empat paus tersebut, maka dilakukan autopsi. Autopsi dilakukan tim dari FKH Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.

Penyebab kematian paus-paus tersebut belum bisa dipastikan. Sebab, menunggu hasil autopsi yang dilakukan tim FKH Universitas Syiah Kuala.

"Kami terpaksa menariknya dengan alat berat. Sebab, berat paus diperkirakan mencapai 10 ton dengan panjang sembilan meter lebih," katanya.

Adapun Basri selaku ketua tim evakuasi paus terdampar di Aceh Besar mengatakan bahwa empat paus yang mati itu terpaksa dikubur di sekitar Pantai Ujung Kareung. Sebab, menenggelamkan mereka ke lautan terkendala dengan peralatan.

"Prosedurnya, paus-paus yang mati tersebut ditenggelamkan di lautan," kata Basri, yang juga Kepala Pangkalan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Lampulo Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

 

 

2 dari 3 halaman

Nasib Paus-Paus yang Terdampar di Pantai Aceh

Empat dari kawanan paus yang terdampar di Pantai Ujung Kareung, Gampong Durung, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar, ditemukan mati. Empat paus terdampar yang tak terselamatkan itu berada di tiga lokasi terpisah.

Adapun kawanan paus hidup lain yang sehari sebelumnya terdampar di pantai itu tidak tampak lagi. Kawanan paus yang selamat tersebut sudah dievakuasi ke perairan dalam.

Sejumlah warga menuturkan, tiga paus ditemukan mati sekitar pukul tiga dini hari, sedangkan seekor lagi ditemukan mati di pinggir pantai pada paginya setelah terseret arus.

"Paus keempat diperkirakan mati di perairan dalam setelah berhasil dievakuasi ke tengah laut. Kemudian, paus tersebut terseret arus ke pantai," ucap Muhammad Rusli, warga setempat, dilansir Antara, Selasa (14/11/2017).

Evakuasi kawanan paus tersebut berlangsung hingga malam. Evakuasi kawanan paus yang dilakukan dengan menariknya menggunakan kapal motor sempat tidak membuahkan hasil.

Beberapa ekor yang ditarik perairan dalam, tetapi kembali lagi ke kawanannya di bibir pantai. Namun, kawanan paus tersebut akhirnya berhasil dievakuasi ke perairan dalam pada Selasa dini hari taldi.

Sebelumnya, kawanan paus terdiri atas 10 ekor terdampar di perairan pantai Ujung Kareung, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar, Senin (13/11) sekitar pukul 10.10 WIB. Lokasi terdamparnya hanya beberapa meter dari pantai. Tempat kawanan paus tersebut terdampar tidak jauh dari kampus BP2IP, lembaga pendidikan Kementerian Perhubungan.

Keberadaan kawanan paus terdampar tersebut menarik perhatian warga. Ribuan warga menyaksikan kawanan ikan dengan panjang lebih dari 10 meter tersebut.

Sebelumnya, Kepala Bidang Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Dinas Kelautan Perikanan Aceh Teuku Nurmadi mengatakan, kawanan ikan tersebut adalah jenis paus sperma.

"Paus ini hidupnya bergerombolan atau kawanan. Ketika ada dari anggota kawanan yang menuju ke pantai yang lain juga mengikutinya, sehingga terdampar di tempat ini," kata dia.

Teuku Nurmadi mengatakan, paus terdampar di Aceh jarang terjadi. Kemungkinan kawanan paus tersebut terdampar karena dalam perjalanan migrasi.

"Kami tidak tahu dari mana kawanan paus terdampar ini dan akan bermigrasi ke mana. Begitu juga dengan luka yang dialami beberapa ekor paus tersebut, belum diketahui pasti penyebabnya," kata Teuku Nurmadi.

3 dari 3 halaman

Petugas Berjibaku Evakuasi Paus Terdampar

Keberadaan mamalia laut besar ini menjadi tontonan warga. Pantauan Liputan6.com, sekitar pukul 10.00 WIB, warga berdiri di pinggir pantai untuk melihat kesepuluh paus yang terdampar, Senin, 13 November 2017. Ratusan warga lintas usia rela berpanas-panas untuk melihat ikan ini dari dekat. Bahkan beberapa warga terlihat membawa anak mereka.

Keberadaan paus ini sekitar 15 meter dari bibir pantai. Dua paus dikabarkan terluka akibat berenang di perairan yang dangkal.

Kerumunan paus itu diduga terdampar sejak subuh, sebelum akhirnya warga melihat paus berjarak sekitar 100 meter dari bibir pantai. Setelah air laut surut, keberadaan hewan tersebut semakin dekat. Informasi keberadaan paus ini beredar cepat di kalangan masyarakat.

Saat ini, dua kapal petugas bersiaga untuk menarik paus ini ke tengah laut. Puluhan petugas turun ke dalam air dan mendekat ke paus. Sebagian dari mereka menyiramkan air ke mamalia tersebut dengan timba agar tidak mati.

Warga melihat kerumunan 10 paus terdampar di pantai Aceh. Komandan Koramil Mesjid Raya Mayor Bukhori mengatakan, saat ini satu paus jenis sperma itu sudah bisa ditarik ke tengah. Evakuasi masih terus berlangsung.

"Satu paus sudah ditarik ke tengah. Ini lagi proses kedua. Mudah-mudahan berhasil," kata Bukhori saat ditemui di lokasi.

Menurut Bukhori, paus yang terdampar ini berjumlah 10 paus. Semuanya masih hidup, hanya saja dua di antaranya tampak terluka. "Dua paus terluka," jelasnya.