Liputan6.com, Baubau - Ketua Pengadikan Negeri Kota Baubau, Joko Saptono ditemukan bersimbah darah, Selasa, 14 November 2017, sekitar pukul 03.00 Wita. Dia tergeletak dengan kondisi mengenaskan di kamar tidur rumahnya di Jalan Jambu Mete, Kelurahan Batulo, Kecamatan Wali, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara.
Dari keterangan Kapolres Kota Baubau, AKBP Daniel Widya Mucharam, korban ternyata sudah mengalami depresi sejak tiga pekan terakhir. Hal ini diperoleh polisi setelah mengorek keterangan istrinya di rumah sakit.
Dari istrinya, Soefi Jana, diperoleh keterangan jika perilaku korban tidak seperti biasanya selama tiga minggu terakhir. Padahal sebelumnya, pria kelahiran 1968 ini terlihat lebih ceria.
Advertisement
Baca Juga
Namun, sejak beberapa malam sebelum ditemukan melakukan upaya bunuh diri tersebut, korban malah sering memeluk laptop kerjanya setiap kali akan tidur.
"Dia sering melamun, pendiam dan kadang tidak banyak bicara, saya tidak tahu kenapa alasannya dia juga tidak mau cerita," ujar Soefi Jana, di hadapan penyidik Polres Kota Baubau.
Kapolres Baubau, AKBP Daniel Widya Mucharam, menyatakan keterangan istrinya menjadi informasi awal untuk melakukan penyelidikan lanjutan.
"Kita akan periksa dua rekannya yang ada di Pengadilan Negeri Baubau yang kami perkirakan tahu tentang informasi mengenai korban. Namun, jelas kita perlu tangga untuk ke sana," ujar AKBP Daniel Widya Mucharam.
Pemeriksaan ini dijadwalkan hari ini, Rabu (15/11/2017). Keduanya akan dipanggil ke Polres Baubau untuk diperiksa penyidik.
Â
Simak video pilihan berikut ini:
Â
Dua Polisi Penyelamat Joko Saptono Dapat Penghargaan
Dua orang polisi penyelamat Ketua Pengadilan Negeri Baubau Joko Saptono, akan diberikan penghargaan oleh Kapolres Baubau, AKBP Daniel Widya Mucharam. Keduanya yakni, Bripda Azkar dan Bripda Januar Isa Ismail Marzuki. Kedua bintara polisi ini, diketahui merupakan lulusan tahun 2015 lalu.
Saat kejadian, keduanya sedang melakukan patroli rutin. Kemudian, ketika di depan rumah dinas Ketua PN Baubau, keduanya dicegat wanita yang diketahui merupakan Soefi Jana, istri Joko.
Saat itu, Soefi Jana meminta keduanya menolong suaminya yang terkapar bersimbah darah. Melihat kondisi Joko Saptono, keduanya membagi tugas, satu orang ke rumah sakit memanggil ambulans, sementara satu orang lagi menuju Polres untuk melaporkan apa yang dilihat di rumah dinas Ketua PN Kota Baubau.
Dokter yang melakukan operasi terhadap Ketua PN Baubau Joko Saptono mengatakan bahwa beruntung nyawa Joko bisa diselamatkan. Jika tak cepat dilaporkan oleh kedua bintara polisi ini, kemungkinan besar nyawa Kepala PN Baubau tidak tertolong.
"Sekarang, kami dapat keterangan dari dokter Kondisi Joko Saptono lebih stabil daripada sebelum dioperasi, makanya dua anggota saya akan saya kasih penghargaan karena sudah menolong masyarakat di waktu yang tepat," ujar AKBP Daniel Widya Mucharam.
Advertisement