Sukses

Gerombolan Orang Bertopeng Membacok Saksi Kasus Pembunuhan

Gerombolan bertopeng tiba-tiba mengejar korban dan langsung membacok bertubi-tubi.

Liputan6.com, Sukabumi - Gerombolan orang bertopeng membacok seorang pemuda di depan minimarket di Jalan Ahmad Yani, Sukabumi, Jawa Barat, Rabu dini hari (15/11/2017). Aksi brutal tersebut terekam kamera pengawas atau CCTV minimarket. 

Rangkaian peristiwa pembacokan terekam sekitar pukul 00.55 hingga 01.04 WIB. Menit-menit awal rekaman menunjukkan situasi pengunjung mini market yang terlihat kaget melihat korban, SE (26), dikejar para pelaku. 

Korban terlihat diseret keluar ruangan mini market. Sejumlah pelaku menghujani korban dengan bacokan senjata tajam. Para pelaku meninggalkan SE, setelah Ia terlihat tersungkur tidak berdaya. 

Tak lama berselang, beberapa orang datang menghampiri korban yang mulai bangkit terduduk. Mereka terlihat berupaya memberi pertolongan kepada korban. 

Sayangnya, rekaman yang tertangkap kamera CCTV tidak terlalu jelas. Sejumlah pelaku hanya terlihat mengenakan pakaian lengan panjang warna hitam. 

"Mereka pakai penutup wajah. Langsung pada kabur, jadi enggak kelihatan jelas mukanya," kata Dullah Abdullah, seorang saksi ditemui di lokasi kejadian. 

Ia menambahkan, para pelaku meninggalkan korban di tangga mini market dalam kondisi bersimbah darah. Warga sekitar kemudian membawa korban ke RSUD R Syamsudin. 

"Pas kejadian kondisinya memang sepi, pelakunya langsung kabur pakai motor," tuturnya. 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Korban Adalah Saksi Kasus Pembunuhan

SE kini masih terkapar di ruang perawatan RSUD R Syamsudin SH. Kondisi luka bacokan cukup parah, SE belum bisa diwawancarai.

Akbar, kerabat SE menduga pembacokan yang dialami korban masih ada kaitannya dengan kasus lain. SE adalah teman sekaligus saksi atas kasus kematian Raden Galih, seorang pemuda yang meninggal dunia usai dikeroyok sejumlah orang karena motif rebutan lapak pasar, belum lama ini.  

"Sebelum SE keluar rumah, ada pengendara motor yang hilir mudik. Seperti mengamati kondisi rumah," kata Akbar ditemui di RSUD R Syamsudin. 

Kecurigaan bertambah karena saat kejadian SE menjadi sasaran para pelaku yang diperkirakan lebih dari dua orang. Padahal, saat itu SE berboncengan dengan rekannya, AZ (17), yang lari terbirit usai menangkis sabetan benda tajam. AZ mengalami luka ringan di lengan. 

"Tapi korban yang satu enggak dikejar, padahal ia jatuh dari motor, lalu lari. Sementara SE yang pakai motor masih dikejar," tutur dia.

Kejanggalan lainnya, para pembacok tidak mengambil barang-barang milik korban, termasuk motor. Para pelaku langsung lari setelah melihat korban tidak berdaya. 

Orang tua SE, Kurniawati mengatakan, SE sempat dimintai keterangan dalam perkara kematian Raden Galih. Saat itu, SE diperiksa sebagai saksi dalam kasus yang perkaranya sudah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Sukabumi.

"Diperiksa sebagai saksi dua kali di polres," tutur Kurniawati. 

Sementara itu, Liputan6.com mencoba mengonfirmasi penanganan kasus pembacokan ini ke Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Rustam Mansur melalui aplikasi perpesanan. Namun, hingga berita ini disusun, ia belum memberi tanggapan.