Sukses

Bengkulu Sambut Investor, Pelabuhan dan Rel Kereta Disiapkan

Investor bakal mendapat akses luas di Bengkulu. Groundbreaking pelabuhan sebagai leading sector akan dilakukan bulan depan.

Liputan6.com, Bengkulu - Pemerintah Provinsi Bengkulu sangat serius untuk membangun kawasan industri baru di dekat Pelabuhan Samudra Pulau Baai Kota Bengkulu. Rencananya peletakan batu pertama atau groundbreaking di lahan seluas 700 hektare tersebut dilakukan pada pertengahan Desember nanti.

Pelaksana Tugas Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengatakan, kawasan industri ini sangat strategis dan harus ditopang semua komponen yang berkaitan. Tujuannya untuk menggerakkan laju pertumbuhan ekonomi Bengkulu sebagai pintu gerbang ekonomi maritim pantai barat Sumatra.

"Posisi lahan sudah clean and clear, Desember kita lakukan ground breaking," ujar Rohidin di Bengkulu, Jumat (17/11/2017).

Ketersediaan Sumber Daya Alam yang dimiliki oleh Bengkulu sebagai pemasok bahan baku utama kawasan industri saat ini sangat memungkinkan, terutama sektor tambang dan perkebunan. Daya dukung pelabuhan Pulau Baai sebagai pintu gerbang transportasi lewat laut juga sedang dibenahi. Targetnya awal tahun 2021 kawasan industri baru di Bengkulu ini sudah beroperasi.

Untuk perizinan, Pemerintah Provinsi Bengkulu secara tegas memberikan garansi dan komitmen memberikan akses seluas luasnya dan mempermudah semua proses. Para Investor tidak usah ragu untuk menanamkan modal ke Bengkulu dengan nyaman.

"Bengkulu sangat menjanjikan untuk sebuah investasi. Kita lihat nanti fakta di lapangan. Saya sangat terbuka dan akan akan memberikan support bagi investor yang akan menanamkan modal di Bengkulu," tegas Rohidin Mersyah

 

Saksikan tayangan video pilihan berikut ini:

 
2 dari 3 halaman

Daya Dukung Infrastruktur

Pelabuhan Samudra Pulau Baai Bengkulu sebagai leading sector utama dalam pembangunan kawasan industri baru di Bengkulu terus berbenah dengan menanamkan modal Rp 800 miliar untuk tahap pertama. Fokus pembenahan infrastruktur penunjang operasional kepelabuhanan dimulai pada awal Desember ini.

General Manager PT Pelindo II Cabang Bengkulu Drajat Sulistyo mengatakan, ada empat pembangunan yang sudah disetujui oleh dewan Direksi Pelindo diantaranya pembangunan Terminal Curah Basah untuk kebutuhan suplay bahan baku industri dan lalu lintas pengapalan minyak mentah kepala sawit (CPO).

Terminal curah kering untuk batu bara dan cangkang kelapa sawit sebagai bahan baku utama Pembangkit Listrik Tenaga Uap yang akan beroperasi pada akhir tahun 2019.

Di kawasan ini juga akan dibangun terminal khusus hewan dengan luasan lahan mencapai 50 hektare. Ditargetkan setiap tahun pelabuhan dan terminal khusus hewan ini akan mampu menerima hewan ternak jenis sapi hingga 1,5 juta ekor dan ribuan ekor hewan ternak lain setiap tahun.

Pengembangan Terminal Peti Kemas juga dilakukan awal Desember ini. Lalu lintas barang yang dilakukan dengan jasa peti kemas ini akan didongkrak hingga 300 persen dari kondisi saat ini yang hanya melayani 30 ribu peti kemas setiap bulan.

"Pengelolaan distribusi logistik untuk kawasan Sumatra Selatan bagian tengah kita benahi," ujar Drajat.

Dia menambahkan pihaknya juga membuka peluang untuk para pebisnis yang bermain di sektor pelabuhan. Salah satunya dengan menyediakan lahan untuk para investor membangun tangki timbun CPO yang teritegrasi dengan pelabuhan sebelum pengapalan dilakukan.

"Silahkan masuk, kita membuka diri untuk investasi," kata Drajat Sulistyo.

3 dari 3 halaman

Pertumbuhan Ekonomi Terus Membaik

Jaminan kemudahan melalui regulasi oleh Pemerintah Provinsi Bengkulu dan ketersediaan bahan baku serta lahan untuk kawasan industri dipastikan akan mempercepat laju pertumbuhan ekonomi Bengkulu secara makro. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu Endang Kurnia Saputra mengatakan, saat ini ekonomi Bengkulu terus membaik.

Hingga kuartal keempat tahun 2017, pertumbuhan ekonomi Bengkulu diprediksi mencapai angka 5,01 persen dengan tingkat inflasi sebesar 3,77 persen. Angka tersebut sudah menjadi cerminan bahwa perekonomian Bengkulu dalam kondisi sehat dan sangat berpeluang untuk dijadikan target investasi jangka panjang.

"Pertumbuhan kesejahteraan investasi saat ini saja bisa menjapai 2 persen, jika kawasan industri baru terbangun, angka tersebut akan naik dengan sendirinya," ujar Endang dalam diskusi forum Investasi Bengkulu tahun 2017.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu Budi Jatmiko menyatakan, selain pembenahan infrastruktur penunjang bidang kepelabuhanan, Provinsi Bengkulu saat ini juga tengah membuat Desain Engginering Detail atau DED untuk pembangunan rel kereta api menuju Sumatra Selatan melalui kecamatan Kota Padang Rejg Lebong.

Jalur ini akan menghubungkan Bengkulu dengan Provinsi Sumatra Selatan yang terintegrasi dengan Provinsi Lampung. Infrastruktur lain yang juga disiapkan adalah membangun jalan poros bebas hambatan sekelas jalan tol untuk menghubungkan jalur Lintas Barat dengan Lintas Tengah Sumatra.

Kendala utama trasportasi darat selama ini terkait posisi geografis Bengkulu yang berada di balik jajaran Bukit Barisan sebelah timur dan Samudra Hindia di sebelah barat. "Isolasi akses transportasi ini yang kita buka," kata Budi Jatmiko