Sukses

Pagi Cerah Isyarat Rezeki, Hadiah Mobil VW untuk Warga Imogiri

Istri Galih tidak menyangka niat isengnya bermuara ke hadiah utama.

Liputan6.com, Yogyakarta Danastri (26) duduk di kursi sebelah kemudi mobil Volkswagen (VW) Beetle keluaran 1967 California Look. Matanya berkaca-kaca memandang sang suami, Galih Gito Mahendro (32), yang menjadi pemenang lucky draw di Jogja Volkswagen Festival (JVWF) 2017. Ia tidak menyangka, keisengan untuk datang ke acara yang digelar di Jogja Expo Center pada hari terakhir justru membuahkan keberuntungan yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya.

Nomor tiket Galih keluar saat pengundian lucky draw, Minggu (19/11/2017) sore. Bukan nomor pertama yang langsung keluar. Sejumlah nomor yang lebih dulu muncul hangus karena si pemilik nomor tidak menunjukkan batang hidungnya saat dipanggil ke panggung. Ada 10.400 nomor tiket yang diundi dan suaminya yang beruntung.

"Tadi cuma iseng, enggak tahu mau ke mana, jadi kami pergi ke sini," ujar ibu dari dua anak ini.

Galih duduk di kursi kemudi, melambaikan tangan ke arah pengunjung. Dia juga tidak menyangka bisa membawa pulang mobil VW kodok edisi terbatas itu. Memang sejak pagi suasana hatinya sangat baik, meskipun cuaca mendung dan berujung hujan.

"Biasanya bangun di hari Minggu malas-malasan, tetapi tadi cerah ceria rasanya," tuturnya.Rencananya, warga Imogiri, Bantul itu hanya ingin mengenalkan otomotif sejak dini kepada dua anaknya yang masih kecil. Laki-laki yang bekerja sebagai wiraswasta itu memang penyuka otomotif. Dia biasa bermain di mobil SUV.

"Sudah ada rencana beli VW, tapi ternyata malah dapat lucky draw jadi bisa langsung dipakai," ucap Galih.

 

Saksikan video pilihan berikut ini: 

2 dari 3 halaman

Edisi Terbatas

VW Beetle 1967 yang dibawa pulang oleh Galih dan keluarga bukan sembarang mobil. VW kodok keluaran tahun itu merupakan edisi terbatas.

"Tidak banyak diproduksi dan merupakan VW kodok peralihan dari tahun tua ke tahun muda," ujar Anton Sadewa, Koordinator Lucky Draw JVWF 2017.

Ia menyebutkan VW kodok seri itu hanya diproduksi 1.000-an unit di seluruh dunia dan saat ini tidak lebih dari 50 persen yang tersisa. VW Beetle 1967 dikenal sebagai kodok peralihan karena sebelum 1967 dan sesudah tahun itu terjadi perubahan spesifikasi aksesoris mobil.

VW kodok tahun tua memiliki lampu depan turun dan lampu belakang kecil, sedangkan tahun muda memiliki lampu depan tegak dan lampu belakang besar. VW kodok 1967 memiliki perpaduan keduanya, yakni lampu depan tegak dan lampu belakang kecil. Handle pintu VW kodok 1967 juga berbeda dengan lainnya, karena hanya seri ini yang memiliki handle dengan kenop.

 

 

3 dari 3 halaman

VW Kodok Restorasi

Anton menceritakan, VW kodok 1967 sengaja dipilih sebagai hadiah lucky draw karena mengikuti Eropa yang baru saja merayakan 50 tahun kelahiran seri itu. Kebetulan, salah satu anggota ada yang memiliki VW kodok itu dan dibeli oleh panitia.

"Satu-satunya yang orisinil adalah handle pintu, sementara lainnya sudah direstorasi," kata Anton. Mereka menghabiskan biaya Rp 100 juta untuk membeli bahan dan merestorasi mobil itu.

Bagian yang mencolok dari hasil restorasi VW kodok 1967 ini adalah memakai velg racing dari VW Heritage United Kingdom (UK), bahan jok menyerupai asli diimpor dari Thailand, mesin standar 1.300 cc diubah menjadi 1.600 cc, serta single karburator menjadi double karburator.

JVWF merupakan acara dua tahunan yang dinanti oleh para penyuka VW di seluruh Indonesia. Acara ini berlangsung selama tiga hari, mulai 17 sampai 19 November 2017. Pada tahun ini ada 120 mobil VW yang dipamerkan di dalam ruangan.