Sukses

27 Gempa Susulan Goyang Morotai

Rentetan gempa di Moroti tidak berpotensi memicu tsunami.

 

Liputan6.com, Morotai - Wilayah Kabupaten Pulau Morotai dan sebagian Halmahera Utara, Maluku Utara, kembali diguncang gempa tektonik hingga Minggu (19/11/2017) malam. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, pusat gempa terletak di 64 kilometer Barat Laut dari kota Daruba, Morotai.

Hasil monitoring BMKG sampai pada pukul 23.30 WIT telah tercatat 27 kali gempa susulan, dengan gempa yang terakhir dilaporkan terasa oleh masyarakat setempat yaitu dengan skala II MMI terjadi pada pukul 22.12 WIT dengan kekuatan 4,7SR berpusat di 2.42 Lintang Utara - 128.12 Bujur Timur di kedalaman 64 kilometer dari kota Daruba.

Di antara 27 kali gempa susulan, selain gempa utamanya ada 3 gempa yang terasa dengan intensitas yang bervariasi antara II-IV MMI di Pulau Morotai dan di Halmahera bagian utara. Berdasarkan laporan yang diterima dari masyarakat setempat, terdapat kerusakan bangunan fisik di sekitar wilayah Kecamatan Morotai Selatan Barat, namun secara jumlah belum diketahui dengan pasti.

Kepala Stasiun Geofisika Ternate Kustoro Hariyatmoko mengemukakan, hasil analisis BMKG setempat pada gempa utama dan beberapa gempa susulan yang dianggap kuat, dapat ditentukan bahwa gempa tersebut dibangkitkan oleh aktivitas sesar dengan mekanisme mendatar (strike slip). Hal ini sesuai dengan tatanan tektonik di sekitar Pulau Morotai, bahwa di sisi utaranya terdapat struktur sesar yang berarah Timur Laut hingga Barat Daya.

Dia mengimbau kepada masyarakat di sekitar wilayah Pulau Morotai dan Halmahera bagian utara agar tetap tenang karena gempa ini tidak berpotensi tsunami.

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

 

 

2 dari 2 halaman

Puluhan Rumah Rusak

Sebelumnya Gempa berkekuatan 5,8 Skala Richter (SR) kembali menggoyang Kabupaten Pulau Morotai, pukul 01.30 WIT, Minggu (19/11/2017). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, gempa setempat terjadi di wilayah barat laut Pulau Rao, Kecamatan Morotai Selatan Barat atau Morselbar, Maluku Utara.

Pusat gempa bumi berada pada koordinat 2.61 LU-128.17 BT dengan kedalaman 10 kilometer. Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Namun, gempa itu menyebabkan puluhan rumah rusak berat.

Sugiarto Susa, salah satu warga Desa Leoleo Jaya, mengatakan bahwa puluhan rumah yang rusak tersebut berada di Desa Posiposi Rao dan Leoleo Jaya.

"Juga sebagian warga di dua desa ini telah mengungsi. Mereka membangun tenda-tenda darurat di dataran tinggi sekitar desa," kata Sugiarto ketika dihubungi Liputan6.com, di Ternate, Minggu.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pulau Morotai Dalik Gafur mengatakan, pihaknya sudah menyalurkan bantuan makanan dan air bersih ke daerah tersebut.

"Pasca gempa malam tadi, paginya baru kami (BPBD Morotai) turun ke lokasi untuk penanganan korban. Kami dibantu Dinas PU dan Dinas Kesehatan," ujar Dalik saat dihubungi Liputan6.com.