Liputan6.com, Medan - Gunung Sinabung di Kabupaten Karo kembali erupsi. Pada pukul 08.20 WIB tadi, salah satu gunung tertinggi di Sumatera Utara itu mengeluarkan abu vulkanik setinggi 3,2 kilometer.
Kepala Pos Pemantau Gunung Api Sinabung Armen Putra mengatakan, erupsi tidak disertai dengan guguran lava dan luncuran awan panas. Namun begitu, Gunung Sinabung masih dalam status Awas.
"Erupsi masih berpotensi terjadi lagi, karena Gunung Sinabung saat ini berada di level IV," kata Armen, Senin (20/11/2017).
Advertisement
Ia mengungkapkan saat ini kondisi puncak terlihat jelas dari Pos Pemantau karena cuaca di sekitar Gunung Sinabung cerah. Sementara, abu erupsi mengarah ke timur-tenggara, bahkan ke barat.
Baca Juga
"Kepada masyarakat agar tetap mengikuti arahan dari pihak terkait dan hindari zona merah Gunung Sinabung," katanya.
Selain itu, masyarakat juga diharapkan membersihkan tempat-tempat umum agar tidak terpapar abu vulkanik. Hal itu sebagai antisipasi terhadap lahar bila terjadi hujan deras di sekitar puncak.
Gunung Sinabung merupakan Gunung Api strato tipe B atau sejarah letusannya tidak tercatat meletus sejak 1600-an. Untuk pertama kali setelah lebih dari 400 tahun tidur, gunung itu meletus pertama pada 27 Agustus 2010.
Letusan gunung dikategorikan tipe letusan freatik yang diikuti jatuhan abu vulkanik yang menyebar ke timur-tenggara Gunung Sinabung dan menutupi Desa Sukameriah, Gungpitu, Sigarang-garang, Sukadebi, dan Susuk. Erupsi Sinabung pada 2010, hanya berlangsung dari Agustus hingga September.
Pada 2013, Gunung Sinabung kembali erupsi dan terus menunjukan aktivitas vulkaniknya sampai sekarang ini. Karena sering menunjukan aktivitasnya, Gunung Sinabung kemudian diklarifikasikan ke dalam tipe A.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Â
Â
Rencana Relokasi
Saat berkunjung ke rumah hunian tetap pengungsi erupsi Gunung Sinabung di kawasan Siosar, Kabupaten Karo, Sabtu, 14 Oktober 2017. Presiden Joko Widodo mengungkapkan rencana pemerintah untuk merekolasi pengungsi Gunung Sinabung yang lain.
Jokowi mengatakan relokasi untuk 1.873 KK rencananya akan selesai tahun ini. Pengungsi akan disebar di 14 hamparan.
"Sisanya kurang lebih 1.080 KK akan kita selesaikan tahun depan karena sudah ada penetapan dari Kementerian LHK (Lingkungan Hidup dan Kehutahan) mengenai lokasi yang akan digunakan," kata Jokowi.
Di Siosar ada 370 Kepala Keluarga yang menempati kawasan relokasi tahap pertama itu. Mereka berasal dari Desa Bekerah, Simacem dan Sukameriah.
Jokowi juga melihat lahan pertanian tempat para pengungsi bercocok tanam. Di lokasi itu, warga pengungsian menanam kentang. Jokowi mengaku puas melihat perkembangan itu.
"Artinya ini 370 KK sudah beres," ucap Jokowi.
Kepala BNPB Willem Rampangilei menambahkan mekanisme relokasi bagi pengungsi dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama sudah selesai untuk 370 KK di Siosar.
Selanjutnya ,tahap kedua untuk 1.682 KK dan tambahan 181 KK direlokasi mandiri di 14 hamparan lahan yang ditargetkan selesai pada akhir 2017.
"Tahap ketiga akan menampung 1.098 KK akan selesai pada 2018. Relokasi lahan pemukiman juga digunakan sebagai lahan pertanian. Masing-masing kepala keluarga menerima setengah hektare lahan," ujar Willem.
Relokasi tahap ketiga pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung adalah warga dari Desa Mardinding, Desa Sukanalu, Desa Sigarang-Garang dan Dusun Lau Kawar yang rencananya ditempatkan di kawasan Desa Siosar, Kecamatan Merek.
Advertisement