Sukses

Gempa di Morotai Tewaskan 1 Orang dan Rusak 294 Rumah

Ratusan warga terdampak gempa bumi di Pulau Morotai, Maluku Utara, telah diungsikan ke lokasi aman.

Liputan6.com, Morotai - Gempa bumi berkekuatan 5,8 skala Richter yang mengguncang Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, telah menewaskan sedikitnya satu orang. Gempa tersebut tidak memicu tsunami, namun menyebabkan 294 bangunan rusak.

Kepala BPBD Kabupaten Pulau Morotai, Dalik Gafur mengatakan, sebanyak 486 jiwa dari Desa Leoleo Rao, dan 75 kepala keluarga dari Desa Aru Burung, serta Lou Madoro saat ini telah diungsikan pemerintah daerah setempat ke tempat yang lebih aman.

Dia menjelaskan, dampak gempa bumi itu telah menyebabkan kerugian materi di Kecamatan Morotai Selatan Barat atau Morselbar, Pulau Morotai. Di Desa Posiposi terdapat dua rumah rusak berat, dua rusak ringan, dan tiga rusak sedang. Sementara, Desa Leoleo Rao sebanyak 56 rumah rusak berat dan enam gereja rusak ringan.

"Juga Desa Aru Burung ada 50 rumah rusak berat, empat rusak ringan, dan dua gereja rusak ringan, serta satu puskesmas pembantu (pustu) rusak berat," ucap dia, saat dihubungi Liputan6.com melalui sambungan telepon, Senin (20/11/2017) malam.

Dia menambahkan, pada Desa Lou Madoro juga ditemukan sebanyak 47 rumah rusak berat dan 90 rusak ringan, serta tiga gereja, satu SD, dan satu pustu rusak ringan akibat gempa bumi tersebut.

"Untuk Desa Saminya Mau juga ditemukan satu rumah rusak berat, tiga rusak sedang, dan satu rusak ringan. Pada Desa Waya Bula ada empat rumah rusak berat, enam rusak sedang, dan 10 rusak ringan," ia memaparkan.

Total kerusakan akibat gempa bumi, 160 rumah dan satu pustu rusak berat, serta 11 rumah rusak sedang, 108 rumah rusak ringan, 12 gereja dan satu sekolah dasar rusak ringan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

2 dari 2 halaman

Gempa Berkedalaman 10 Km

Kepala BPBD Kabupaten Pulau Morotai, Dalik Gafur mengatakan pula, lokasi pusat gempa di Pulau Rao, Kecamatan Morselbar, itu menaungi lima desa, yakni Posiposi, Leoleo Rao, Aru Burung, Lou Madoro, Saminya Mao, dan Waya Bula.

Sebelumnya, gempa 5,8 SR itu menggoyang wilayah setempat pada Minggu malam, 19 November 2017 sekitar pukul 01.30 WIT.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, gempa tersebut terjadi di wilayah barat laut Pulau Rao, Kecamatan Morselbar, dengan pusat gempa bumi berada di koordinat 2.61 LU-128.17 BT pada kedalaman 10 kilometer.

Dalik menambahkan, BPBD Pulau Morotai bersama Forkompimcam setempat telah melakukan evakuasi, monitoring, dan pendataan, serta memberikan bantuan medis melalui Dinas Kesehatan setempat kepada korban terdampak gempa tersebut.

Dalik mengungkapkan, gempa itu dirasakan kuat di wilayah Pulau Morotai selama 3-5 detik, mengakibatkan lampu padam dan warga panik berhamburan keluar rumah. Gempa juga dirasakan kuat di wilayah Halmahera bagian utara selama 3-5 detik dan warga panik berhamburan keluar rumah.

"Sampai dengan malam ini telah terjadi lima kali gempa susulan," ujarnya.