Sukses

Jejak Ayah Bobby pada Undangan Ngunduh Mantu Putri Jokowi

Proses pembuatan undangan ngunduh mantu putri Presiden Jokowi, Kahiyang Ayu-Bobby, melewati lima kali revisi.

Liputan6.com, Medan – Pihak panitia sesi undangan acara ngunduh mantu putri Presiden Jokowi di Kota Medan, Sumatera Utara, telah menyebar sekitar 2.500 undangan kepada tamu yang akan hadir pada prosesi adat, yaitu 25-24 November, dan acara puncak pada 26 November 2017 mendatang.

Undangan ngunduh mantu itu ternyata memiliki barcode khusus untuk mengantisipasi tamu yang tidak diundang. Selain memiliki barcode, undangan juga didesain dengan ornamen ulos yang sangat spesial. Sebab, ulos tersebut merupakan peninggalan almarhum ayah Bobby, Erwin Nasution.

"Ulos milik almarhum Pak Erwin dibawa kemari, kami capture dan kami cetak. Ini permintaan keluarga," kata Penanggung Jawab Percetakan Undangan Pernikahan Bobby-Kahiyang, Oky sekaligus Owner Inti Grafika, Senin, 20 NOvember 2017.

Oky mengatakan permintaan ulos pada undangan ngunduh mantu Kahiyang Ayu-Bobby Nasution bukan hal umum. Biasanya, pemesan undangan yang ingin memasukkan hiasan ulos, menggunakan desain yang sudah dipersiapkan pihaknya.

"Keluarga mengonsep sendiri undangan yang terdiri dari dua jenis. Undangan pertama untuk acara adat dan satu lagi undangan nasional," katanya.

Oky menjelaskan undangan adat sangat kental dengan ciri khas ulos yang didominasi warna merah dan hitam. Pada bagian cover, ada gambar bulang (topi). Hiasan kain ulos tidak hanya ada di bagian cover, tapi juga di bagian dalam yang dikelilingi ornamen kain ulos.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

 

2 dari 2 halaman

Bahasa Mandailing dan Indonesia

Oky mengatakan semua isi undangan acara adat menggunakan Bahasa Mandailing. Undangan adat berbahan kertas hard cover. Pada depan dilapisi hot foil emas dan dicetak timbul serta latar berwarna krem.

Sementara itu, undangan acara nasional berwarna marun berbahan beludru dihiasi kain ikatan bermotif ulos yang sama dengan undangan adat. Jenis kertas tik, dilaminating kilat.

"Di dalamnya berbahasa Indonesia, enggak ada Bahasa Inggris seperti yang di Solo. Bagian terpenting dari undangan ini, keluarga meminta agar setiap undangan disertai kartu kehadiran. Ini lebih penting, yang mau masuk ke resepsi dan acara adat harus bawa kartu ini," tuturnya.

Ia mengungkapkan butuh waktu lima bulan bagi pihak percetakan untuk menyelesaikan pesanan undangan. Meski terkesan rumit, ia bersyukur bisa dipercaya membuat undangan untuk menantu Presiden Jokowi.

"Sebelumnya kenal dengan keluarga Bobby karena satu arisan. Untuk undangan ini, mereka pesan 2.000an, kemudian ada beberapa tambahan dari keluarga. Kalau menurut kami, undangan sekelas menantu Presiden, ini sangat sederhana," kata Oky.

Seorang pendesain undangan di Inti Grafika, Latifah merasa bangga bisa berkontribusi dalam perhelatan akbar ini. Wanita berusia 20 tahun itu mengaku, meski harus mengganti lima kali konsep untuk mendapatkan undangan yang sempurna, ia puas.

"Pengalaman pertama. Rasanya spesial. Ini prestasi sendiri buat saya, karena saya baru hitungan bulan kerja di sini," katanya.