Sukses

Nelayan Hilang Tertelan Ombak di Perairan Lasalimu Buton Utara

Saat ini masih dilakukan pencarian terhadap nelayan tersebut oleh Basarnas dan nelayan setempat.

Liputan6.com, Buton Utara - Kondisi ombak di perairan Sulawesi Tenggara tidak dapat diprediksi. Seorang nelayan asal Kecamatan Kulisusu, Kabupaten Buton Utara (Butur), hilang di perairan Tanjung Goram wilayah Lasalimu Utara, Kabupaten Buton Utara, Sulawesi Tenggara, Rabu, 22 November 2017, sekitar pukul 14.00 Wita.

Nelayan tersebut diketahui bernama La Ade (35). Korban sudah meninggalkan rumah pada hari yang sama sejak pukul 04.30 Wita pagi.

La Ade, yang menggunakan perahu kecil bermesin tempel, diketahui hilang setelah perahunya ditemukan sejumlah rekannya. Perahu didapati tanpa pengemudi dan dalam posisi terbalik.

Hingga pukul 20.00 Wita, tim Search and Rescue (SAR) Kendari masih terus melakukan pencarian terhadap korban.

"Sekitar pukul 14.55 Wita, Kantor Basarnas Kendari terima laporan dari Kapolsek Kulisusu bahwa satu orang orang nelayan pergi melaut di perairan utara Lasalimu Butur hingga saat ini korban belum kembali," ujar Kepala Basarnas Kendari Djunaidi melalui Humas Basarnas Wahyudi.

Wahyudi mengatakan, saat itu anggota Basarnas di Kabupaten Wakatobi yang mendapatkan laporan langsung menuju lokasi. Saat tiba di area yang ditunjukkan, yakni tempat perahu ditemukan terbalik, keadaan ombak cukup tinggi.

"Ketinggian ombak mencapai satu meter, angin sedang kencang," ujar Wahyudi.

Pencarian dihentikan sekitar pukul 20.00 Wita. Saat ini, tim Basarnas yang berasal dari Pos Basarnas di Wakatobi menginap untuk melanjutkan pencarian pada Kamis (23/11/2017).

Dalam pencarian ini, Basarnas dibantu oleh Polsek Kulisusu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buton Utara dan nelayan setempat.

2 dari 2 halaman

Tak Bisa Berenang, Nelayan di Sukabumi Tenggelam di Muara Sungai

Sebelumnya, Yuyu, seorang nelayan, tewas tenggelam di Muara Talanca Kubang, Desa Cibitung, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.  Ia tidak mampu menyelamatkan diri karena tidak bisa berenang.

Peristiwa nahas tersebut terjadi saat Yuyu bersama sejumlah rekannya hendak menjaring ikan, Selasa, 31 Oktober 2017 sekitar pukul 21.00 WIB. Yuyu jatuh terpeleset dan terbawa arus air di muara.

Jenazah Yuyu baru ditemukan hampir 12 jam proses pencarian. Koordinator Forum Komunikasi SAR Daerah (FKSD) Kabupaten Sukabumi, Okih Fajri, mengatakan jenazah korban ditemukan tidak jauh dari lokasinya tenggelam.

"Ditemukan pagi tadi pukul 07.30 WIB, sekitar 50 meter dari lokasi korban tenggelam," ucap Okih, saat dikonfirmasi Liputan6.com melalui sambungan telepon, Rabu (1/11/2017).

Okih menambahkan, lokasi korban tenggelam adalah muara dari Sungai Cikaso dengan kedalaman cukup tinggi. Korban yang sehari-hari bekerja sebagai nelayan ini tak mampu menyelamatkan diri, karena tidak bisa berenang.

"Muaranya memang dalam dan korban tidak bisa berenang. Sempat langsung dilakukan pencarian semalam, tapi hanya ditemukan topinya saja," kata Okih.

Jenazah warga Kampung Pasir Huni, Desa Sumberjaya, Kecamatan Tegalbuleud itu ditemukan dalam kondisi terluka di beberapa bagian, diduga bekas goresan batu. Usai dievakuasi, jenazah nelayan korban tenggelam itu langsung dibawa ke rumah duka.

 

Simak video pilihan berikut ini: