Sukses

Dusun Gajian Magelang, Surganya Penggemar Durian

Setelah gajian, jangan lupa ke Dusun Gajian untuk menikmati durian khas Magelang.

Magelang - Penggemar durian dari penjuru Kabupaten Magelang dan kabupaten tetangga berdatangan ke Dusun Gajian, Desa Rejosari, Kecamatan Bandongan, Magelang untuk berburu dan memanjakan lidah dengan menikmati durian. Dusun ini berjarak sekitar 4 kilometer sebelah utara Kecamatan Bandongan.

Dari alun-alun Kota Magelang, wisatawan naik angkutan ke Kecamatan Bandongan yang berada di barat Kota Magelang. Sesampai di terminal Bandongan, naik angkutan trayek Bandongan-Windusari.

Penggemar durian dari Kecamatan Windusari Kabupaten Magelang, Listiani (45) mengatakan durian dari Dusun Gajian sudah terkenal sejak dirinya kecil, bahkan, sejak kakek dan neneknya masih kecil.

"Durian dari sini, daging buahnya tebal dan rasanya manis agak pahit, ini ciri khas," katanya ditemui saat menikmati durian, Rabu, 22 November 2017.

Dia mengatakan tiap musim durian, dia menyempatkan berwisata ke dusun tersebut untuk mendapatkan durian terbaik. Ia mengajak suami dan anak-anak yang kebetulan juga menyukai buah yang kulitnya berduri itu. Sejumlah teman dan famili dari luar kabupaten juga datang untuk minta diantar ke Gajian.

Wisatawan lainnya Suparwati (40) mengatakan meski tidak suka durian, tetapi dipastikan dalam satu minggu, dirinya dua kali memborong durian dari dusun ini. Sebab suami, ayah, dan anggota keluarga lainnya, suka menikmati durian. Tiap membeli minimal 5 buah.

"Saya sampai paham mana durian yang matang hari ini dan mungkin matang dua hari kemudian, atau mana yang durian jatuh," katanya.

Baca artikel menarik dari KRJogja.com lainnya di sini.

 

2 dari 2 halaman

Murah, Meriah, Bahagia

Menurut Suparwati, harga durian di petani berkisar Rp 20 ribu per buah untuk ukuran sedang, sementara Rp 30 ribu - Rp 50 ribu per buah ukuran besar. Harga ini sangat murah dibanding di daerah lain, apalagi kualitas rasa sangat memuaskan. Bila beruntung mendapat bonus minum teh hangat dari petani.

Seorang wisatawan, Zaki (30), mengatakan Dusun Gajian belum terlalu dikenal. Padahal potensi sebagai tempat wisata durian seperti daerah lainnya sangat besar. Wisatawan pemburu durian juga sudah banyak.

"Mungkin pemerintah belum terlalu tertarik untuk mempromosikan. Promosi justru dari hubungan pertemanan dan media sosial. Itu pun masih terbatas," katanya.

Seorang petani Supiyati (55) mengemukakan pada musim durian tahun ini sekitar 90 persen pohon di petani berbuah dan lebat. Tiap pohon ada yang mencapai 25 buah dan tentu disesuaikan umur dan besar kecilnya pohon.

"Tahun ini panen raya, setelah tahun lalu produktivitas minimal, untuk harga relatif standar," katanya.

Dia mengatakan penggemar durian dapat memilih sendiri buah di petani. Disarankan datang pada pagi hari agar dapat memilih yang terbaik, sebab menjelang siang sudah banyak yang berburu dan bisa jadi mendapat buah yang kurang baik.

"Kadang diborong, rombongan datang membeli 20 buah sekaligus. Makanya risiko datang siang mendapat yang tidak sesuai selera, meski itu juga buah dan rasanya jaminan," katanya berpromosi.

Dia mengemukakan sebenarnya tidak hanya di Dusun Gajian terdapat ratusan pohon durian. Sejumlah dusun lain juga ada, satu diantaranya Dusun Kuwukan. Di dusun satu ini justru buah duriannya sangat terkenal memabukkan, karena kandungan alkohol di dalam buahnya terbilang tinggi.

Pada musim durian ini, wisatawan yang terburu-buru untuk lekas mendapatkan durian dapat membeli dari sejumlah petani atau pedagang yang sengaja menjajakannya di pinggir jalan antara Bandongan - Windusari. Tentang harga tetap saja murah. "Warga melayani penggemar durian, cukup membeli di pinggir jalan saja, tidak perlu ke dusun," dia menandaskan.

 

Simak video pilihan berikut ini: