Liputan6.com, Tapanulis Selatan - Sebuah bus masuk jurang di Jalur Lintas Sumatera (Jalinsum). Bus ALS trayek Mandailing Natal (Madina)-Medan itu terperosok ke jurang di Desa Marisi, Kecamatan Angkola Timur, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.
Kasat Lantas Polres Tapanuli Selatan, AKP Muri Yasnal mengatakan, bus masuk jurang terjadi subuh tadi sekitar pukul 04.10 WIB. Saat itu, bus ALS dengan pelat BK 7246 UA membawa 32 penumpang melaju dari arah Pasar Sipirok menuju Padangsidimpuan.
Sampai di Desa Marisi, kondisi keadaan jalan menikung. Bus pun kehilangan kendali dan masuk ke jurang. "Sopir bus diduga mengantuk saat melintasi kawasan tersebut.
Advertisement
Baca Juga
"Akibat kejadian itu, korban meninggal dunia tiga orang, 25 penumpang mengalami luka ringan, empat penumpang luka berat," ucap Muri, Kamis (23/11/2017).
Usai kejadian, sopir bus melarikan diri. Meski demikian, pihak kepolisian sudah mengetahui identitas sang sopir.
Saat ini, korban-korban yang mengalami luka ringan dan luka berat sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sipirok, untuk mendapatkan perawatan. Sementara, korban meninggal dunia akibat bus masuk jurang tersebut masih ditangani pihak rumah sakit.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Â
Bus Masuk Jurang di Samosir
Bus masuk jurang sebelumnya terjadi di kawasan Jalan Lintas Samosir, tepatnya di Desa Parmonangan, Kecamatam Simanindo, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. Kecelakaan lalu lintas ini menyebabkan korban jiwa dan terluka ringan hingga berat.
Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat (Penmas) Polda Sumut, AKBP MP Nainggolan, mengatakan kecelakaan terjadi pagi tadi sekitar pukul 06.15 WIB. Bus masuk jurang yang bernomor polisi BB 7117 CA dikemudikan Billinton Situmorang.
"Sebagian besar penumpang anak-anak sekolah," ucap MP. Nainggolan, Senin, 31 Juli 2017.
Ia menjelaskan, bus berwarna biru tersebut melaju kencang dari arah Onan Runggu menuju Simanindo. Tepat di lintasan berliku di Desa Parmonangan, bus tersebut sewaktu berjalan di tikungan kehilangan kendali hingga masuk ke dalam jurang.
"Busnya terperosok di ladang kopi milik warga. Kedalamannya sekitar 30 meter," ujar dia.
MP Nainggolan menerangkan, seluruh penumpang yang berada di dalam bus berjumlah 39 orang. Akibat kecelakaan tersebut, tiga pelajar meninggal dunia dan puluhan siswa lainnya mengalami luka ringan hingga berat.
Seluruh korban meninggal dan luka-luka dibawa ke Puskesmas Simanindo, Puskesmas Tuk-tuk, dan Rumah Sakit Dr Hadrianus Sinaga Pangururan.
"Tiga orang korban meninggal dunia, lima luka berat dan 31 luka ringan," kata MP Nainggolan.
Advertisement