Sukses

Perbaiki Genting, Warga Garut Tersengat Listrik Tegangan Tinggi

Kulit tubuh lelaki berusia 45 tahun itu gosong tersengat aliran listrik tegangan tinggi yang melintang di atas rumahnya.

Liputan6.com, Garut - Hati-hati saat musim hujan tiba, benda apa pun yang terkena air dengan mudah dialiri listrik. Korban tersengat listrik pun kerap terdengar, seperti kejadian yang menimpa seorang warga Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Niat hati memperbaiki genting rumah yang bocor, Wawan, warga Perumahan Cibatu Indah, Desa Wanakerta, Kecamatan Cibatu, harus mendapat perawatan intensif pihak rumah sakit. Kulit tubuh lelaki berusia 45 tahun itu gosong tersengat aliran listrik tegangan tinggi yang melintang di atas rumahnya.

Teti Mulyati (46), warga setempat yang juga saksi mata mengatakan, kejadian itu berlangsung pada Kamis, 23 November 2017, sekitar pukul 10.30 WIB. Saat itu, korban tengah memperbaiki atap rumahnya yang bocor.

"Saat itu saya mendengar ada suara rintihan minta bantuan, pas saya lihat korban sudah mengalami luka bakar," ucap dia, Kamis malam, 23 November 2017.

Ketika berada di atap rumah, kepala korban diduga tak sengaja bersentuhan dengan kabel listrik tegangan tinggi yang berada tepat di atas atap rumahnya. Saat terjatuh bahkan terlihat api masih menyala pada bagian kepalanya. "Sontak, saya histeris berteriak meminta bantuan warga lainnya," ia menambahkan.

Akibat lukanya yang cukup parah tersebut, Wawan terpaksa harus dilarikan ke RSUD dr Slamet Garut untuk mendapatkan perawatan lebih intensif. Sebelumnya, tim medis Puskesmas Cibatu angkat tangan menangani korban tersengat listrik itu.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

 

2 dari 3 halaman

Insiden Serupa Belasan Tahun Lalu

Dewi, warga lainnya menambahkan, insiden serupa pernah terjadi belasan tahun yang lalu. Saat itu, empat pemuda tewas tersengat listrik bertegangan tinggi di lokasi yang tak jauh dari korban ditemukan. "Memang lokasi kawat tegangan tingginya tidak jauh dengan permukiman warga," ujarnya.

Ia menyatakan, keberadaan jaringan tegangan tinggi milik PLN tersebut cukup menghantui warga sekitar. Namun, hingga kini, belum ada upaya pihak perusahaan listrik negara itu, untuk memindahkan jaringan tegangan tinggi tersebut.

"Kami masih trauma dengan kejadian belasan tahun lalu, ini sudah ada lagi korban," Dewi mengungkapkan.

Untuk menghindari kejadian serupa, warga Perumahan Cibatu Indah meminta PLN segera memindahkan jaringan listrik tegangan tinggi tersebut. Jika tidak, mereka khawatir kejadian serupa terulang. "Buat kami jelas ini sebuah ancaman," katanya.

3 dari 3 halaman

Pegawai Baja Ringan Tersengat Listrik

Dalam sepekan terakhir, kasus warga tersengat listrik sudah memakan dua korban. Sebelumnya, Ade Usman (50), seorang buruh lepas pemasang baja ringan harus dirawat pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Slamet, Garut, akibat luka bakar yang menguliti tubuhnya.

"Korban terkena sengatan listrik saat melakukan pemasangan baja ringan di salah satu rumah warga pelanggannya," ujar juru bicara Polres Garut, Ridwan Tambupolon, Kamis malam, 16 November 2017.

Menurut dia, kejadian diperkirakan sekitar pukul 08.30 WIB. Ketika itu, warga Kampung Ciranca, Desa Padasuka, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut tersebut, tengah memasang atap baja ringan di lantai dua rumah Karwati yang berada Kampung Citambal, Desa Padasuka.

Nahas, saat hendak memasang potongan batang baja ringan yang akan dirangkai, korban diduga tidak mengetahui ada kabel utama yang menyentuh rangka baja. "Akhirnya korban langsung tersengat aliran listrik dari rumah yang bersangkutan," kata Ridwan.

Ida, salah seorang saksi yang merupakan tetangga pemilik rumah, langsung berteriak saat pertama kali melihat baju korban sudah terbakar akibat tingginya sengatan listrik mengalir. "Saksi langsung minta tolong ke pegawai buruh lainnya untuk membantu korban dan menurunkannya dari lantai dua," ujarnya.

Akibat tingginya tegangan sengatan listrik, korban mengalami luka bakar hingga 40 persen bagian tubuhnya, mulai punggung, perut, tangan kiri dan kanan, memar di kelopak mata sebelah kanan, dan keluar darah dari hidung.

"Saat pertama kali diturunkan korban dalam keadaan masih hidup dan sadar," ia menambahkan.

Untuk mendapatkan pertolongan pertama, korban langsung dibawa ke Puskesmas Cibatu. Akhirnya dengan pertimbangan kondisi tubuhnya, korban langsung dirujuk ke RSUD dr Slamet, Garut, untuk mendapatkan perawatan intensif. "Korban dilarikan ke rumah sakit menggunakan ambulans Puskesmas Sukamerang," ujarnya.

Akibat musibah itu, pengerjaan pemasangan atap baja ringan di rumah seorang guru tersebut akhirnya dihentikan sementara. Sejauh ini, belum diketahui ada tidaknya unsur kesengajaan atau kerusakan bagian rangkaian fasilitas aliran listrik yang terpasang di rumah tersebut.